Jakarta, 23 Februari 2019 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata the Mandalika, Lombok NTB, menegaskan bahwa pembangunan sirkuit Mandalika bukan dibangun dengan biaya Rp 3,6 Triliun.Penegasan ini disampaikan untuk meluruskan sejumlah pemberitaan yang mengaitkan antara pembangunan sirkuit Mandalika dengan biaya Rp 3,6 Triliun.Yang disebut dengan sirkuit Mandalika sebenarnya adalah sirkuit jalan raya atau street circuit yang dibangun sebagai bagian dari distrik sports & entertainment di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata the Mandalika.Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer memaparkan, “Pembangunan street circuit Mandalika merupakan bagian tidak terpisahkan dari pembangunan distrik Sports & Entertainment seluas 131 ha di zona tengah the Mandalika. Selain street circuit sepanjang 4,32 km yang didisain mengelilingi distrik, juga akan dibangun 10 hotel dengan kapasitas sekitar 2500-an kamar/room keys, COEX (Convention – Exhibition) Building, Rumah Sakit dan Water Park berstandar internasional”.Investor untuk pembangunan distrik ini adalah Vinci Construction Grands Projets (VCGP), anak usaha Vinci, sebuah perusahaan berskala global asal Prancis yang bergerak di bidang desain, pembiayaan, pembangunan dan operasional proyek-proyek infrastruktur dan fasilitas besar di seluruh dunia. Penandatanganan master LUDA antara ITDC dengan VCGP untuk pembangunan distrik Sports & Entertainment telah dilakukan pada 8 Agustus 2018, yang akan membawa nilai investasi sebesar USD 1 Milyar selama 15 tahun.Pembangunan street circuit di distrik ini akan menjadi prioritas bagi ITDC dengan akan diselenggarakannya kejuaraan MotoGP dan World Superbike di the Mandalika pada 2021.“Dalam pembangunan street circuit ini, kami sebagai pengembang kawasan akan membangun infrastruktur jalan atau badan jalannya, sedangkan fasilitas jalan sebagai street circuit akan dilanjutkan oleh Vinci,” lanjut Abdulbar M. Mansoer. ITDC mencanangkan pembangunan badan jalan di distrik ini dimulai pada Oktober 2019 yang diharapkan selesai pada Triwulan II 2020. Kemudian Vinci akan melanjutkan penyelesaian street circuit, sehingga bisa digunakan pada 2021.Terkait biaya Rp 3,6 Triliun yang disebut-sebut, Abdulbar M. Mansoer kembali menjelaskan bahwa biaya tersebut merupakan biaya pembangunan infrastruktur pariwisata di KEK the Mandalika yang difasilitasi oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) sebesar USD 248,4 juta (setara Rp 3,6 T) melalui program Mandalika Urban & Tourism Infrastructure Project (MUTIP). MUTIP akan mencakup pembangunan infrastruktur dan fasilitas dasar di dalam kawasan the Mandalika, seperti pembangunan jalan dalam kawasan, penyediaan air bersih, sanitasi dan drainase, pengolahan air limbah dan limbah padat, distribusi listrik dan juga fasilitas pengelolaan risiko bencana, berbagai fasilitas publik dan ruang publik terbuka.“Jadi pembangunan street circuit Mandalika bukan dibangun dengan biaya Rp 3,6 Triliun,” tegas Abdulbar M. Mansoer.
Read MoreNomor: 04/PR-ITDC/II/2019The Nusa Dua, 1 Februari 2019 – Dalam rangka memperingati hari Kanker Sedunia yang jatuh pada tanggal 04 Februari 2019, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengelola kawasan pariwisata the Nusa Dua, hari ini mengadakan kegiatan penyuluhan mengenai Pencegahan Kanker Serviks, yang ditujukan bagi tenaga wanita Common Area the Nusa Dua. Penyuluhan diselenggarakan bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Bali, dan diikuti 50 orang peserta, yang merupakan tenaga utama dalam menjaga kebersihan dan keasrian kawasan the Nusa Dua.Kegiatan yang dimotori oleh Bagian Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) ITDC ini bertujuan meningkatkan awareness dan pengetahuan mengenai bahaya Kanker Serviks dan cara pencegahannya. Kepala Sekretaris Perusahaan dan CSR ITDC Miranti N. Rendranti mengatakan, “Kegiatan ini kami adakan sebagai bentuk kepedulian ITDC terhadap kesehatan wanita, khususnya para wanita yang bekerja di lingkungan Perusahaan, agar dapat mengenali berbagai risiko penyakit dan meningkatkan pola hidup sehat sehingga terhindar dari risiko-risiko tersebut.”Kegiatan penyuluhan juga dilakukan untuk mendukung program penanggulangan Kanker Serviks di Indonesia, mengingat Indonesia termasuk salah satu negara dengan prevalensi kanker serviks tertinggi di Asia. Dengan penderita tidak kurang dari 15.000 perempuan setiap tahunnya, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) bahkan menyebut kanker serviks sebagai penyakit pembunuh wanita nomor satu di Indonesia. YKI memperkirakan setiap harinya dua puluh dari empat puluh wanita yang terdiagnosa menderita kanker serviks, meninggal karena kanker serviks.Kanker Serviks atau kanker leher rahim menempati urutan ke 2 dari 10 kanker terbanyak pada wanita. Salah satu penyebab utama kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Infeksi HPV menyebabkan sekitar 70% kanker serviks dan 80% orang yang aktif seks mengalami infeksi HPV. Adapun cara mendeteksi secara dini kanker serviks adalah dengan Pap Smear dan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) yang dapat dilakukan di Puskesmas atau di Rumah Sakit terdekat.
Read More06/PR-ITDC/II/2019DORNA Group, the exclusive commercial and TV rights holder for the world’s leading motorcycle racing championships, and ITDC, Indonesia’s largest integrated tourism developer and operator, jointly announce the signing of two separate Promoters’ Contracts namely for the FIM Road Racing World Championship Grand Prix, more commonly referred to as the FIM MotoGP™ World Championship, as well as the MOTUL FIM Superbike World Championship. The signing was conducted by Mr Carmelo Ezpeleta, CEO of DORNA and Mr Abdulbar M. Mansoer, CEO of ITDC at DORNA’s office in Madrid, Spain on the 28th January 2019, in front of Senior Management team by both parties and witnessed by Indonesian's Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary for Spain, Drs. Hermono M.AThe agreement confirms that Indonesia will welcome MotoGP™ and the MOTUL FIM Superbike World Championship in 2021 to the island of Lombok, more specifically within the Mandalika, which is a large-scale integrated tourism estate.Dorna Group CEO, Carmelo Ezpeleta commented – “What a unique project this will be, having an urban, world class circuit in a country where MotoGP has such a huge following. Indonesia is a key market for us with a considerable percentage of motorsport fans living here and the MotoGP atmosphere will be even stronger once the circuit is complete. Also, by including Lombok to the WorldSBK calendar makes this offer more attractive for local fans having two World Class events in the area during the year.”CEO of ITDC, Mr. Abdulbar M. Mansoer also adds – “We are very excited to have partnered up with DORNA and are delighted to be able to bring world-class motorsport events to Indonesia and the Mandalika in Lombok together.”Both parties will be making additional statements in due course.
Read MoreNomor: 07/PR-ITDC/II/2019Grup DORNA, selaku pemegang hak komersial dan TV ekslusif untuk kejuaraan balap motor terkemuka di dunia, dan ITDC, perusahaan pengembang dan operator destinasi pariwisata terbesar di Indonesia, bersama-sama mengumumkan dua Kontrak Promoter (Promoter’s Contracts) secara terpisah yakni FIM Road Racing World Championship Grand Prix, yang sering disebut dengan FIM MotoGP™World Championship, dan MOTUL FIM Superbike World Championship. Penandatanganan telah dilakukan antara Carmelo Ezpeleta, CEO DORNA, dan Abdulbar M. Mansoer, selaku Direktur Utama dari ITDC, di kantor DORNA di Madrid, Spanyol pada tanggal 28 Januari 2019, di hadapan tim Senior Manajemen dari kedua belah pihak dan disaksikan oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Spanyol, Drs. Hermono M. A.Perjanjian menegaskan bahwa Indonesia akan menyambut MotoGP™ dan MOTUL FIM Superbike World Championship pada tahun 2021 mendatang di Pulau Lombok, tepatnya di the Mandalika, yang merupakan kawasan pariwisata berskala besar yang terintegrasi.CEO Grup DORNA, Carmelo Ezpeleta mengungkapkan – “Betapa uniknya proyek ini, memiliki sirkuit perkotaan berkelas dunia di negara dimana MotoGP memiliki pengikut yang begitu besar. Indonesia adalah pasar utama bagi kami dengan pertimbangan presentase penggemar olahraga motor yang tinggal di sini dan atmosfer MotoGP akan semakin kuat begitu sirkuit ini selesai dibangun. Juga, dengan memasukkan Lombok ke dalam kalender WorldSBK menjadikan penawaran ini lebih menarik lagi bagi penggemar lokal yang akan memiliki dua acara Berkelas Dunia di derah itu setiaptahun.”Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer menambahkan – “Kami sangat gembira telah bermitra dengan DORNA dan sangat senang untuk dapat membawa acara olahraga motor kelas dunia ke Indonesia dan khususnya the Mandalika, Lombok”.Kedua belah pihak akan membuat pernyataan tambahan pada waktu yang akan ditentukan kemudian.
Read MoreNomor: 03/PR-ITDC/I/2019The Nusa Dua, 24 Januari 2019 – Dalam mendukung upaya Pemerintah mencapai kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada tahun 2019, Kawasan pariwisata terpadu the Nusa Dua, yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), menyelenggarakan berbagai event untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke the Nusa Dua. Salah satu event baru yang akan digelar adalah “Bebalihan” The Enchantment of Bali, sebuah event berlatar belakang budaya asli Bali yang dikemas sangat menarik karena berlokasi di area 5 rumah ibadah (worship) Puja Mandala, sebagai wujud keharmonisan kerukunan umat beragama yang berlandaskan Tri Hita Karana (THK). Pagelaran pertama diluncurkan hari ini bertempat di Wantilan Pura Jagatnatha, Puja Mandala, the Nusa Dua.Bebalihan berasal dari kata Balih-Balihan yaitu tarian yang diperuntukan sebagai hiburan dan tontonan bagi wisatawan, yang tidak termasuk sakral, namun tetap memiliki unsur dasar seni tari Bali yang luhur. The Enchantment of Bali (tagline) menggambarkan unsur keindahan dan pesona seni budaya Bali. Pagelaran ini akan menampilkan sentuhan seni tari asli Bali dengan alunan gamelan Bali yang memiliki daya tarik dan pesona yang membuat para wisatawan terhipnotis akan eksotisme yang ditampilkan. Beberapa tarian Bali yang akan dipertunjukan dalam event “Bebalihan” diantaranya yaitu tari pendet, tari barong dan tari legong.Event ini diselenggarakan oleh the Nusa Dua bekerjasama dengan Sanggar Asti Pradnyaswari yang merupakan sanggar asli dari Nusa Dua yang bergerak di bidang seni pertunjukan kontemporer, nusantara, tradisi Bali, kreasi dan modern dengan mengutamakan kualitas dan profesionalisme dalam mengembangkan community based tourism.Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC Ngurah Wirawan menjelaskan, “Bebalihan ini diselenggarakan untuk menambah atraksi wisata di the Nusa Dua, sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan ke the Nusa Dua, khususnya ke Puja Mandala. Selain itu, event ini juga bertujuan mendukung Culture Tourism atau wisata budaya melalui pelestarian seni dan budaya Bali.”Bebalihan akan diselenggarakan 2 (dua) kali dalam seminggu yaitu setiap hari Selasa dan Kamis pukul 16:00 wita sepanjang tahun 2019, bertempat di Puja Mandala, the Nusa Dua. Untuk dapat menyaksikan Bebalihan pengunjung dikenakan biaya tiket sebesar Rp. 150.000,-(seratus lima puluh ribu rupiah).
Read MoreNUMBER: 01 / PR-ITDC / I / 2019 The Mandalika, January 13, 2019 - PT Indonesia Tourism Development (Persero) / Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), the state-owned BUMN managing the Mandalika region, appreciated the local community who took the initiative in making a clean beach movement in the coastal area of Kuta Beach and surrounding areas. The program took place on Sunday (1/13) and was attended by 150 people who joined the Lombok Tourism Forum (LTF) from travel associations, the Central Lombok District Government, and the local community. The beach clean up event was also attended by the Head of Kuta Village, Mirate along with residents of Kuta Village; Kuta police chief, Saogi; Chairperson of the Lombok Tourism Forum, Kanom with all members; and the Mandalika Deputy Project Director Adi Sujono and all ITDC employees. Chairperson of LTF Kanom revealed, in addition to cleaning the beach, beach cleaning activities were also carried out at the same time to build a sense of brotherhood between local residents and the area manager (ITDC). "This is a positive activity to encourage togetherness and a sense of shared responsibility in maintaining the cleanliness of the Mandalika beach tourism area. In addition, this activity is also a form of our concern as local residents in the environment around where we live, "said Kanom. Separately, the Director of Construction and Operations of ITDC Ngurah Wirawan expressed his appreciation for the initiative of the local community in conducting beach clean activities. "The Beach Clean Up program movement is a positive movement which we greatly appreciate for being a public interest after the earthquake that took place last year. People have an awareness that cleanliness is one of the main factors of tourists visiting a destination. So, the desire to enliven the area is not only from the managers, but also from the stakeholders of the Mandalika, "said Ngurah Wirawan. Ngurah added, this clean beach movement was a real positive action that had been planned by the local community together with the area manager to embrace each other in keeping the Mandalika area comfortable. Ngurah realizes that as a coastal area, the Mandalika cannot avoid organic and non-organic waste. "We have appealed to the public to be more concerned and participate in protecting the environment. Cleanliness has become a priority scale in supporting tourism destinations, especially the Mandalika, as one of the ten New Bali, "continued Ngurah. ITDC hopes that this beach clean program will become a sustainable program because it is a positive activity to be carried out by regional managers and stakeholders. "In the future, we hope that this program can continue to be implemented so that the Mandalika area can become cleaner and become a convenient tourist destination for tourists and stakeholders to visit," concluded Ngurah.
Read MoreNumber: 09/PR-ITDC/XI/2018The Nusa Dua Bali - Indonesia, November 5th 2018ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation/ PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)), confirms that between the Australian MotoGP held on Philip Island and the Malaysian Grand Prix, Mr Carmelo Ezpeleta, CEO of Dorna Sports SL, along with the Sporting Director, Mr Carlos Ezpeleta, took a short break to visit the Island of Bali, staying at one of the five-star resorts at the Nusa Dua, a 350-ha integrated Tourism Estate, owned and managed by ITDC.During this time, Mr Ezpeleta and Mr Abdulbar M. Mansoer, CEO and President Director of ITDC, toured and enjoyed the facilities at the Nusa Dua and also embarked on a day trip to the Island of Lombok to visit the Mandalika, another tourism resort project currently under development by ITDC, situated in the Southern Coast of the Island. Specifically, for this trip, Dorna was visiting a possible location for hosting future Motorbike Race Events within the 1,175-ha integrated tourism estate.A statement from Mr Abdulbar M. Mansoer reads as follows:“Mr Carmelo Ezpeleta was primarily at the Nusa Dua for a well-deserved break at the Bali National Golf Club before heading out to Kuala Lumpur for the Malaysian Grand Prix in Sepang. It was not his first time to the Island as he visited the Nusa Dua around 2 years prior beforehand. For this visit, during his busy schedule and on route between the two races, he wanted to visit Bali as well as Lombok, where we welcomed him to the Mandalika and presented a potential concept to host future Motorbike Race Events. His visit was brief, but we believe that he sincerely enjoyed his break and of course we would be very happy to welcome him back to Bali and Lombok in the near future.”
Read MoreNumber: 02 / PR-ITDC / I / 2019Jakarta, January 21, 2018 - PT Indonesia Tourism Development (Persero) or the Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), a state-owned developer and manager of the Nusa Dua Bali tourism area and the Mandalika West Nusa Tenggara, obtained financing facilities from the Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) for infrastructure development in the Mandalika Special Economic Zone (KEK) or the Mandalika. "After the approval of the AIIB Board of Directors on December 7, 2018, on December 31, 2018 we signed the Mandalika Urban & Tourism Infrastructure Project (MUTIP) financing facility agreement valued at US $ 248.4 million or equivalent to Rp3.6 trillion. evidence of confidence in the prospects for the Indonesian tourism industry, "ITDC President Director Abdulbar M. Mansoer said here on Monday. This MUTIP funding is the first financing with the largest amount in a standalone / independent manner carried out by AIIB in Indonesia. On a global scale, MUTIP is AIIB's first funding for tourism infrastructure development activities. AIIB itself is a multilateral financing institution or Multilateral Development Bank whose shares are owned by a number of world countries including Indonesia. AIIB was established to finance infrastructure development in Asian countries that are members. Meanwhile, Nusantara Suyono, ITDC Director of Finance and Corporate Strategy, explained that this MUTIP financing facility was very light where the tenor was 35 years and the grace period was 10 years and the interest was according to the 6-month London Interbank Offered Rate (LIBOR) plus 1, 4 percent per year. "This financing is also inseparable from the full support of the government, especially the Ministry of Finance," Nusantara Suyono said. Nusantara further said that MUTIP financing would be aimed at developing infrastructure and basic facilities within the Mandalika area. The activities carried out include the construction of roads in the area, the provision of clean water, sanitation and drainage, wastewater and solid waste treatment, electricity distribution, as well as disaster risk management facilities, various public facilities and open public spaces. All infrastructure built in the Mandalika is a basic regional facility to bring in foreign and local investment with the target of building more than 10,000 starred hotel rooms. A convention center will also be built for MICE activities, 27 holes golf course, commercial or retail malls, theme parks, hospitals, and street race circuits with world-quality motor racing such as MotoGP.
Read More