Nomor: 28/PR-ITDC/IX/2019Sinergi BUMN menghadirkan energi berwawasan lingkungan berteknologi terkini di KEK Pariwisata MandalikaJAKARTA, 5 SEPTEMBER 2019 – Pada hari ini, Kamis (5/9/2019), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok – NTB, bersama PT Indah Karya (Persero)/Indah Karya melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman/MOU Pengembangan dan Pembangunan Energi Baru Terbarukan (EBT) di KEK Pariwisata Mandalika. Penandatanganan MOU tersebut dilakukan di Kantor Pusat ITDC oleh Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer dan Direktur Utama Indah Karya Nel Adianto, disaksikan jajaran manajemen ITDC dan Indah Karya.Perjanjian Pokok yang ditandatangani ini akan menjadi landasan kedua belah pihak untuk menentukan bentuk kemitraan, konsep kerja sama selanjutnya, rencana implementasi kerja sama dan komponen lainnya yang diperlukan guna mencapai tujuan bersama dalam percepatan Pengembangan, Pembangunan dan Investasi Energi Baru Terbarukan (EBT) di KEK Pariwisata Mandalika.“Melalui perjanjian ini, ITDC dan Indah Karya bersepakat untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di KEK Mandalika, melalui pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) menggunakan teknologi Wind Turbine. Kami menargetkan pembangunan Wind Turbine Generator dapat diselesaikan sebelum pelaksanaan MotoGP Tahun 2021,” ujar Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer usai menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan PT Indah Karya yang dilakukan bersamaan dengan penandatanganan perjanjian Head of Agreement (HOA) yang menjadi landasan teknis pelaksanaan kerjasama.Berdasarkan perjanjian, ITDC akan menyediakan lahan untuk lokasi proyek Wind Turbine Generator. Sementara Indah Karya akan melakukan investasi pembangunan Wind Turbine Generator dengan nilai investasi mencapai 90 Milyar. Selain melakukan investasi pembangunan Wind Turbine Generator, Indah Karya juga akan menyediakan teknologi, sumber daya yang mendukung pembangunan serta pengoperasian wind turbine generator tersebut. Nantinya, Wind Turbine Generator ini akan dikelola oleh Indah Karya dan energi listrik yang dihasilkan akan dimanfaatkan untuk keperluan di KEK Mandalika.Direktur Utama PT Indah Karya (Persero), Nel Adianto menerangkan PLTB yang akan dibangun di Mandalika nantinya akan menggunakan teknologi terkini yang mampu menghasilkan listrik meskipun kecepatan angina hanya mencapai 5,5 meter per detik. “Kami sepakat dengan ITDC untuk membangun instalasi PLTB Mandalika yang siap mendukung ajang alap motor kelas dunia MotoGP di Mandalika tahun 2021,” kata Nel Adianto.“Pengembangan dan pemanfaatan EBT di KEK Mandalika ini selaras dengan keunggulan kami yaitu konsep pengembangan Mandalika Goes Green salah satunya dalam bentuk penerapan green infrastructure. Sebelumnya, kami telah mengoperasikan instalasi pengolahan air bersih menggunakan teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) dengan kapasitas produksi air bersih sebanyak 60 M3 hingga 120 M3 per jam guna memenuhi kebutuhan air bersih di KEK Mandalika sejak November 2016. Pengembangan EBT yang kami lakukan ini sekaligus untuk mendukung kebijakan energi nasional tahun 2025 yaitu tercapainya bauran energi 23%,” tutup Abdulbar.
Read MoreNomor : 27/PR-ITDC/IX/2019The Nusa Dua, 02 September 2019 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mengadakan kegiatan Penerimaan Mahasiswa Magang Bersertifikat 2019 Batch II periode 2 September 2019 – 28 Februari 2020 yang merupakan salah satu program Forum Human Capital Indonesia (FHCI) di lingkungan BUMN, bertujuan untuk menjawab tantangan SDM BUMN dimasa yang akan datang, mempersiapkan dan menciptakan SDM Indonesia yang unggul dan menghadirkan Sinergi melalui BUMN Hadir Untuk Negeri. Kegiatan ini dibuka pada tanggal 02 September 2019 melalui video conference di 3 wilayah kerja ITDC sebagai bentuk pemanfaatan teknologi oleh Human Capital & GA Head I Made Agus Dwiatmika dan dihadiri Wakil Rektor Universitas Muhamadiyah Makassar Muh.Tahir.Kegiatan ini sebelumnya melalui proses seleksi berupa match up data perguruan tinggi dengan industri. Total mahasiswa magang yang telah lulus seleksi untuk magang ke ITDC ada 9 orang yang telah dibagi penempatannya pada 3 wilayah kerja ITDC dengan rincian yaitu: 4 orang di Kantor ITDC Jakarta, 4 orang di The Nusa Dua dan 4 orang di The Mandalika. Para mahasiswa tidak hanya magang tetapi juga diwajibkan membuat project assignment sebagai bentuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang di dapatkan selama magang serta mengasah kemampuan problem solving pada tempat magang.Human Capital & GA Head ITDC I Made Agus Dwiatmika mengatakan “Diharapkan program mahasiswa magang bersertifikat ini bisa dimanfaatkan oleh para mahasiswa untuk belajar dan mengetahui seperti apa dunia kerja dan ilmu yang telah didapatkan dapat diaplikasikan pada saat kerja nantinya”.Program Mahasiswa Magang Bersertifikat ini merupakan program yang diusulkan oleh Kementerian BUMN kepada FHCI untuk mengubah sistem perekrutan agar lebih memberikan peluang kerja kepada tenaga diploma serta untuk menyalurkan potensi dan menggali pengalaman di BUMN serta meningkatkan kompetensi anak bangsa melalui Program Pemagangan di BUMN agar teciptanya SDM Unggul, serta dengan dilaksanakannya program ini harapan kedepannya adalah link & match kurikulum pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta dapat selaras dengan kebutuhan kompetensi di BUMN.“Pada tahun 2019 ditargetkan sebanyak 9.000 peserta magang dari 231 perguruan tinggi yang akan dilaksanakan dalam 2 batch di mana pada batch-1 BUMN telah membuka 4.280 posisi di 113 BUMN. Peserta magang juga mendapatkan sertifikat kompetensi atau sertifikat industri, mendapatkan uang saku, serta memiliki kesempatan pertama jika ada program perekrutan di BUMN,” ungkap Menteri BUMN Rini Soemarno.
Read MoreNomor : 26/PR-ITDC/VIII/2019THE NUSA DUA, Bali, 24 Agustus 2019 – The Nusa Dua, kawasan pariwisata terintegrasi yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), menegaskan bahwa hiu yang muncul di selagan pantai The Nusa Dua, pantai antara Pulau Nusa Dharma dan Pulau Peninsula The Nusa Dua, tidak membahayakan dan hanya akan bersifat sementara. Kemunculan hiu tersebut merupakan fenomena alam, yang biasa ditemukan pada bulan Juli – Agustus, dan pernah terjadi di pantai yang sama pada tahun 2013 tanpa menimbulkan gangguan keamanan apapun.Managing DIrector ITDC The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita menjelaskan, "dengan adanya fenomena alam seperti saat munculnya hiu-hiu ini diharapkan tidak mengabaikan aspek keamanan para wisatawan yang melakukan aktifitas dipantai selagan The Nusa Dua yang dari beberapa hari belakangan ini menjadi perhatian para pengunjung di pantai in sehungga sebagai Pengelolan The Nusa Dua kami tetap memonitor dan menjaga keamanan pantai The Nusa Dua serta memberikan himbauan kepada wisatawan”Berdasarkan pengamatan lapangan bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Bali, jenis hiu yang menghampiri pantai Nusa Dua merupakan jenis hiu karang (reef sharks) yang memiliki ciri khas warna hitam pada siripnya atau yang biasa disebut blacktip reef shark. “Jenis hiu tersebut tidak ganas dan tidak membahayakan, besarnya sekitar 80 cm dengan jumlah kelompok sekitar 30 ekor.” ungkap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali Ir. Made Sudarsana.M.Si dilokasi pantai selagan Nusa Dua.Fenomena kedatangan hiu blacktip terjadi karena adanya upwelling di area Pantai Nusa Dua Bali. Upwelling adalah pengangkatan massa air dari lapisan dalam ke lapisan permukaan laut. Pengangkatan massa air ini kaya akan nutrisi dan mineral. Kelimpahan nutrien dan mineral akan menarik ikan-ikan pelagis, tongkol, kembung, dan lemuru yang merupakan makanan hiu blacktip.Hiu karang yang yang muncul beberapa hari ini yang menarik perhatian para pengunjung pantai tersebut muncul dengan jumlah kelompok sekitar 10 (sepuluh) ekor di pinggir pantai The Nusa Dua. Hiu-hiu tersebut diperkirakan akan berada di perairan The Nusa Dua hanya semetara pada musim -musim tertentu saja yaitu periode bulan Juli - Agustus. Sejauh pengamatan tim The Nusa Dua hiu-hiu ini hanya muncul di selagan pantai Nusa Dua dan tidak muncul di pantai-pantai lainnya di kawasan The Nusa Dua seperti pantai samuh, pantai bengiat dan pantai geger.Tim pengelola Kawasan The Nusa Dua sendiri melakukan langkah antisipasi dengan menempatkan petugas keamanan dan Balawista di lokasi, agar hiu – hiu tersebut tidak diberi makanan oleh wisatawan. “Hingga saat ini kami tetap monitor perkembangannya demi kenyamanan dan keamanan wisatawan,” tambah I Gusti Ngurah Ardita.
Read MoreNomor: 25/PR-ITDC/VIII/2019Proses pembangunan street circuit berjalan sesuai jadwalJAKARTA, 15 AGUSTUS 2019 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok – NTB, memastikan penyelenggaraan event MotoGP Mandalika 2021 akan berjalan sesuai rencana, dan proses pembangunan sirkuit jalan raya Mandalika (Mandalika Street Circuit) berjalan sesuai jadwal.Pembangunan Mandalika Street Circuit, yang akan digunakan untuk penyelenggaraan MotoGP mulai 2021, telah menyelesaikan proses pengukuran topografi dan penyelidikan tanah, dan saat ini telah memasuki tahap land clearing dan pemagaran sekeliling area sirkuit. Dari pagar keliling sepanjang 6,25 km, telah terbangun 2,5 km atau sekitar 42%. Sementara land clearing mencapai 98.000 m2 dari rencana 432.000 m2.“Kami pastikan pembangunan Mandalika Street Circuit saat ini berjalan sesuai dengan rencana, yaitu memulai konstruksi pada Oktober 2019. Selain kegiatan di lapangan yang fokus kepada area sirkuit, berupa pemagaran yang hampir mencapai 50% dan land clearing, proses homologasi desain Mandalika Street Circuit juga telah menyepakati Center Line desain sirkuit, artinya telah menyepakati titik-titik koordinat, panjang, dan lengkung lintasan satu dengan yang lainnya,” kata Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer.Berdasarkan kesepakatan Center Line tersebut, ITDC bersama mitra kerja pembangunan Mandalika Street Circuit yaitu Mrk1 Consulting dan Vinci Construction Grands Projets, investor Mandalika Street Circuit, tengah menyiapkan dokumen homologasi yang akan diserahkan kepada FIM (Federation Internationale de Motocyclisme/International Motorcycling Federation) dalam waktu dekat. Selanjutnya dokumen homologasi yang telah disetujui FIM akan menjadi dasar penyusunan Detailed Engineering Design (DED) atau gambar kerja yang mencakup rencana teknis, arsitektur, struktur, mekanikal, elektrikal dan tata lingkungan sebelum memulai tahapan konstruksi pada Oktober 2019.“Sejak Mandalika Street Circuit disepakati menjadi lokasi penyelenggaraan MotoGP di Indonesia, kami mengikuti setiap proses perencanaan dan khususnya homologasi sirkuit dengan hati-hati dan sesuai ketentuan, untuk memastikan sirkuit dapat digunakan mulai 2021 dengan tingkat safety sesuai standarisasi FIM dan Dorna ,” papar Abdulbar.Inspeksi FIM atas sirkuit dilakukan selama proses homologasi desain, saat sirkuit selesai dibangun, dan sebelum tanggal balapan. Sedangkan uji coba sirkuit oleh riders akan ditentukan oleh Dorna, sesuai dengan availability riders sebelum tanggal race/balapan.“Promoter’s Agreement yang kami tandatangani bersama Dorna, tidak mensyaratkan uji coba sirkuit harus dilakukan satu tahun sebelum tanggal balapan,” tegas Abdulbar. Tanggal balapan MotoGP Mandalika untuk musim 2021 akan diumumkan pada Agustus 2020. ITDC sendiri menargetkan dapat melakukan uji kelayakan sirkuit pada akhir 2020.Kepastian penyelenggaraan event MotoGP di KEK Mandalika diperoleh setelah ITDC menandatangani Promoter's Agreement dengan Dorna pada 28 Januari lalu di Madrid dimana Mandalika ditunjuk untuk menjadi tuan rumah balap MotoGP selama 5 tahun mulai tahun 2021. Selain menjadi tuan rumah Balap MotoGP, Mandalika juga mendapatkan kontrak untuk menggelar FIM MOTUL Superbike World Championship (WSBK). Penyelenggaraan event MotoGP dan WSBK ini diyakini akan memberikanpositioning yang kuat bagi The Mandalika sebagai salah satu destinasi sport tourism unggulan di Indonesia.Abdulbar menjelaskan, komitmen manajemen untuk mewujudkan MotoGP Mandalika 2021 juga didasari oleh besarnya multiplier effect yang akan dihasilkan oleh event tersebut, antara lain penciptaan lapangan kerja langsung bagi sekitar 7.500 orang, memberikan tambahan investasi lokal sebesar 150 juta dollar AS, menambah jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia hingga mencapai 300 ribu orang/tahun serta diperkirakan akan mendorong peningkatan belanja wisatawan hingga mencapai 40 juta dollar AS per tahun.Guna mewujudkan penyelenggaraan MotoGP Mandalika pada tahun 2021, manajemen ITDC mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi NTB, dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah. Pemerintah pusat telah berkomitmen meningkatkan aksesibilitas ke kawasan melalui pembangunan infrastruktur, berupa penyiapan akses jalan langsung/Bypass sepanjang 17 KM dari Lombok International Airport (LIA) ke The Mandalika, perpanjangan lintasan pesawat (runway) di Lombok International Airport (LIA), pengembangan pelabuhan Gili Mas menjadi cruise terminal.Sedangkan dukungan Pemprov NTB dan Pemkab Lombok Tengah diberikan guna menjamin terwujudnya penyelenggaraan MotoGP di The Mandalika mulai 2021, salah satunya melalui pembentukan Satuan Tugas Gabungan Percepatan Pembangunan The Mandalika oleh Pemkab dan Forkopimda Lombok Tengah.“Dengan perhatian dan dukungan yang begitu besar dari Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap keberhasilan penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2021, kami yakin persiapan penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2021 dapat berjalan sesuai jadwal. Kami mohon dukungan semua pihak agar kami dapat mewujudkan mimpi masyarakat Indonesia untuk menyaksikan gelaran MotoGP 2021 di Mandalika,” tutup Abdulbar.
Read MoreNomor : 24/PR-ITDC/VII/2019Praya, 17 Juli 2019 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola KEK Pariwisata Mandalika atau The Mandalika, menyelenggarakan pelaksanaan Pelatihan Akuntansi Sederhana UKM dan Aplikasi Berbasis Android Bagi UMKM Mitra Bazaar Mandalika Tahun 2019, untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas para pelaku usaha di Bazaar Mandalika dalam mengatur keuangan. Pelatihan dilaksanakan selama tiga hari pada tanggal 15-17 Juli 2019 di Hotel Illira Lite, Praya, bekerjasama dengan Dinas Koperasi UKM Provinsi NTB dan Universitas Mataram.Peserta pelatihan mencapai 33 orang yang merupakan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau pada bidang kuliner yang sudah terkontrak dengan ITDC di Bazaar Mandalika. Materi yang diperoleh peserta selama tiga hari antara lain mencakup Dinamika Kelompok, Pengantar Akuntansi Sederhana, Persamaan Akuntansi Sederhana, praktek penyusunan Laporan Keuangan, Instal Aplikasi Akuntansi UKM untuk Android, Pengantar Aplikasi Akuntasni UKM dan Praktek Aplikasi Akuntansi UKM.Corporate Secretary ITDC Miranti Nasti Rendranti meyampaikan pelatihan ini diadakan agar para peserta dapat mengetahui dan paham cara membuat laporan keuangan sederhana untuk usaha mereka. “Kami harapkan setelah para peserta paham dengan materi pelatihan, mereka mampu membuat laporan keuangan sederhana baik dalam bentuk konvensional maupun berbasis aplikasi android,” katanya.ITDC juga berharap melalui pelatihan ini, peserta pelatihan dapat menjadi agen perubahan untuk memberikan edukasi dan pengetahuan kepada pedagang UMKM sekitar yang belum pernah mengikuti pelatihan serta mengaplikasikan materi yang diterima di kehidupan sehari – harinya. “Dengan begitu, ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan SDM pengelola UMKM khususnya dalam bidang pengelola keuangan, sehingga dapat mengembangkan usaha dengan baik serta mendapatkan manfaat ekonomi atas penerapan cara manajemen keuangan yang telah diberikan” tutup Miranti.
Read MoreNomor: 22/PR-ITDC/VII/2019JAKARTA, 16 JULI 2019 – Pada hari Senin (15/7/2019), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok – NTB, telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman/MOU bersama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)/ASDP untuk Kerjasama Pemanfaatan dan Pengembangan Lahan di Bakauheni, Lampung seluas kurang lebih 69 (enam puluh sembilan) hektar di area milik ASDP. Penandatanganan MOU tersebut dilakukan oleh Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer dan Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi, disaksikan jajaran direksi dan manajemen ITDC dan ASDP.Kerjasama ini merupakan wujud upaya ITDC untuk mencapai visi menjadi Perusahaan Pengembang Destinasi Pariwisata Kelas Dunia, salah satunya dengan mengembangkan lini bisnis Destination Management Organization (DMO). Lini bisnis DMO ini bertujuan mengembangkan pariwisata nasional dan mendukung strategi Pemerintah menjadikan pariwisata sebagai sumber utama devisa negara.Dalam kerjasama pengembangan destinasi pariwisata terpadu ini, ITDC antara lain akan menyusun masterplan, membuat bussiness model, merencanakan pendanaan pembangunan infrastruktur dasar, mencari investor dan mengoperasikan destinasi pariwisata terpadu yang akan dibangun tersebut.“Kerjasama ini merupakan salah satu milestone bagi ITDC. Melalui kerjasama pariwisata pertama antara ITDC dengan ASDP ini, kedua BUMN akan bersinergi mengembangkan kawasan pariwisata terpadu berkelas internasional seluas 69 Ha di area Pelabuhan Ferry Bakauheni, Lampung yang dikelola PT ASDP, guna memberikan nilai tambah Pelabuhan Bakauheni, sekaligus mendukung program pemerintah meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara melalui pengembangan destinasi wisata baru di Indonesia,” ujar Direktur Utama ITDC Abdulbar M. MansoerPengalaman ITDC yang sukses mengembangkan The Nusa Dua dan The Mandalika akan dimanfaatkan untuk mengembangkan destinasi pariwisata baru yang akan menggunakan brand The Bakauheni di kawasan Bakauheni, Lampung ini. Kawasan pariwisata terpadu The Bakauheni akan mengintegrasikan pelabuhan penyeberangan dengan destinasi pariwisata sehingga para wisatawan maupun pengguna layanan jasa penyeberangan kapal Pelabuhan Bakauheni dapat merasakan pengalaman berwisata yangberbeda. Rencana pengembangan kawasan pariwisata ini selanjutnya akan semakin melengkapi pengembangan Pelabuhan Bakauheni yang telah dilakukan oleh ASDP."Rencana pengembangan destinasi wisata The Bakauheni ini sudah lama kami bicarakan dengan pihak ASDP. Dan Alhamdulillah, akhirnya kerjasama ini dapat terwujud. Dengan pengalaman kami mengelola The Nusa Dua dan The Mandalika, kami optimistis dapat membantu ASDP untuk menyusun pengembangan destinasi wisata yang mampu mengintegrasikan pelabuhan penyeberangan dengan atraksi wisata," terang Abdulbar.Pengembangan destinasi pariwisata The Bakauheni cukup potensial mengingat dukungan infrastruktur dan interkoneksi transportasi yang ada di kawasan tersebut. Hadirnya Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang telah beroperasi akan mampu mendorong peningkatan mobilitas penumpang dari arus penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni yang merupakan salah satu gerbang utama Pulau Sumatera. Kehadiran The Bakauheni nantinya akan melengkapi fasilitas yang ada di Pelabuhan Bakauheni. Seperti diketahui, saat ini ASDP telah membangun terminal eksekutif berkonsep modern yang berada di Merak-Bakauheni. Di dalam terminal ini akan menghadirkan layanan hotel, restoran, retail, perkantoran, dan area komersial dengan desain interior yang megah.“Potensi pariwisata di kawasan Bakauheni sangat besar karena didukung faktor konektivitas, logistik serta lokasi yang strategis. Kami optimistis kawasan pariwisata The Bakauheni yang akan kami kembangkan bersama ASDP akan mampu membantu pemerintah mewujudkan pengembangan pariwisata sebagai salah satu lokomotif perekonomian Indonesia,” tutup Abdulbar.
Read MoreNomor: 23/PR-ITDC/VII/2019THE NUSA DUA, 16 Juli 2019 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua, memastikan The Nusa Dua dalam keadaan aman dan tetap beroperasi seperti biasa, paska terjadinya gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,8 berlokasi di laut pada jarak 80 kilometer arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali pagi hari pukul 08.18 WITA (07.18 WIB).Selain menyampaikan keprihatinan atas terjadinya gempa yang dampaknya dirasakan oleh warga Bali, Manajemen ITDC menjelaskan bahwa tidak terjadi kerusakan berarti pada bangunan-bangunan di dalam kawasan. Infrastruktur kawasan juga relatif tidak mengalami kerusakan, selain patahnya ujung salah satu gapura utama kawasan, yang saat ini puing-puingnya sudah dibereskan. Patahan sendiri tidak menyebabkan korban jiwa atau kerusakan pada jalan dalam kawasan.“Kondisi The Nusa Dua aman, hotel-hotel dalam kawasan The Nusa Dua tetap beroperasi seperti biasa dan kami bersyukur tidak terjadi kerusakan yang berarti pada bangunan-bangunan di dalam kawasan. Saat ini, kami hanya melakukan kegiatan pembersihan di sejumlah tempat, dan terus mengarahkan pengunjung pada lokasi-lokasi yang aman. Untuk lebih memastikan keamanan dan kondisi bangunan secara menyeluruh, ITDC akan melakukan assesment dan inventaris terhadap kondisi bangunan yang berada di kawasan The Nusa Dua,” ujar Corporate Secretary ITDC Miranti N. Rendranti.Miranti menambahkan, ITDC bersyukur pengunjung, tamu yang menginap serta karyawan yang berada di kawasan The Nusa Dua dalam kondisi aman dan tidak ada korban jiwa maupun luka. Hal ini salah satunya karena SOP Mitigasi bencana yang diterapkan di The Nusa Dua berjalan dengan efektif.Sebagai destinasi wisata berstandar internasional, The Nusa Dua yang dikelola ITDC selalu memperhatikan keselamatan pengunjung, tamu yang menginap maupun karyawan, dan mempunyai prosedur mitigasi bencana berupa SOP/protap penanganan bencana. Untuk memastikan SOP penanganan bencana berjalan secara efektif dan efisien, SOP penanganan bencana ini telah dilatih secara reguler setiap bulan dengan melibatkan pihak yang terkait. Sehingga ITDC siap melakukan mitigasi dan penanganan bencana.“Dapat kami sampaikan bahwa saat gempa berlangsung tadi pagi, alarm tanda bahaya bekerja dengan baik dan prosedur emergency kami telah berjalan sesuai SOP mitigasi bencana yang telah ditetapkan sehingga dapat mencegah timbulnya korban yang tidak diinginkan. Bahkan saat ini, tidak ada tamu hotel yang mempercepat stay-nya atau check-out lebih cepat (early check-out),” terang Miranti.Manajemen menghimbau setiap wisatawan, penghuni hotel dan pengunjung tetap tenang serta mengikuti petunjuk petugas dan informasi terkait kondisi terakhir paska gempa dan lokasi yang terdampak. “Kami juga menghimbau masyarakat/wisatawan tidak kuatir dan silahkan tetap berkunjung ke Bali khususnya The Nusa Dua,” tutup Miranti.
Read MoreNomor: 21/PR-ITDC/VII/2019The Mandalika, 12 Juli 2019 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika atau The Mandalika, merancang Pedoman Tata Bangunan dan Lingkungan di KEK Pariwisata Mandalika untuk mengantisipasi dampak bencana tsunami dan gempa bumi terhadap kawasan, khususnya terhadap bangunan-bangunan di dalam kawasan, sehingga dapat menjamin keamanan wisatawan dan pelaku wisata lainnya. Pedoman ini wajib ditaati oleh pengelola dan investor sebelum melakukan konstruksi di KEK Pariwisata Mandalika.Pedoman tentang penataan bangunan dan lingkungan ini menjadi salah satu program utama ITDC dalam mengembangkan KEK Pariwisata Mandalika, berkaca kepada pengalaman membangun kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali selama lebih dari empat puluh tahun dan terjadinya rangkaian bencana alam gempa bumi di Lombok pada 2018 lalu.Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC Ngurah Wirawan menyampaikan bahwa salah satu pedoman tata bangunan di Mandalika mengharuskan bangunan diposisikan secara khusus agar dapat mengurangi dampak kerusakan yang disebabkan oleh bencana alam, salah satunya Tsunami. “Bangunan dibuat secara vertikal atau diagonal agar dapat membelah alur gelombang tsunami. Disamping itu, kami menyediakan fitur seperti kolam, laguna, pada ground area untuk mengurangi kekuatan arus gelombang tsunami. Kami juga menyediakanfitur heavy structure yang berfungsi sebagai struktur penahan material yang terbawa tsunami,” jelas Ngurah Wirawan.Selain penyediaan fitur-fitur tersebut, sebuah kawasan dengan standar internasional harus memiliki area evakuasi atau titik kumpul (meeting point) dengan ketinggian yang sesuai dengan standar tertentu. “Meeting point harus memiliki struktur yang kuat dan mampu menampung seluruh pengguna bangunan tersebut dan bangunan disebelahnya, termasuk penyediaan kelengkapan alat bantu keamanan dan keselamatan,” tambah Ngurah Wirawan.Penyediaan alat bantukeselamatan dan penataan lansekap yang baik, yaitu dengan penanaman jenis vegetasi rendah yang tertanam kuat di tanah, diyakini dapat membantu mengurangi kekuatan arus gelombang tsunami sebelum berbenturan langsung dengan bangunan yang ada di The Mandalika dan sekitarnya. Sementara untuk hotel dan resort yang berlokasi di bibir pantai, diharuskanmenetapkanground floor sebagai fasilitas publik dengan struktur dinding yang mudah diterobos. “Kami selaku pengelola menyiapkan peringatan dini mengenai bencana, penerapanbangunan aman tsunami di Mandalika, alat bantu keselamatan, serta area evakuas,i” ungkap Ngurah Wirawan.Titik-titik evakuasi di kawasan The Mandalika tersebar di tigazona yakni zona lingkungan bina barat, tengah dan timur. Zona lingkungan bina barat terdiri dari beberapa area seperti Bukit Masjid Nurul Bilad, Bukit Benjon, Bukit Merese dan Tanjung Aan. Zona lingkungan bina tengah terdiri dari Bukit Pongos, Bukit Sebango dan West Circle Hub di area Dusun Ebunut. Sementara untuk zona lingkungan bina timur terdiri dari Bukit Gerupuk, Bukit Nandus dan East Circle Hub di area Desa Mertak.ITDC mengharapkan upaya pembangunan kawasan The Mandalika yang sesuai dengan Pedoman Tata Bangunan dan Lingkungan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan kembali ke kawasan pariwisata yang ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini, serta menguatkan kepercayaan investor terhadap keamanan bangunan di The Mandalika. “Harapan kami Pedoman Tata Bangunan dan Lingkungan ini dapat menjadi antisipasi dalam menghadapi potensi bencana tsunami bagi perencanaan bangunan di masing-masing titik di The Mandalika,” tutup Ngurah Wirawan.Pasca gempa bumi Lombok tahun 2018, ITDC telah melakukan uji kelayakan bangunan bekerjasama dengan Tim Forensik Universitas Brawijaya menggunakan metode hammer test, Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) test, Ultrasonic Pulse Echo (UPE) test, Profometer, Hardness Test dan Uji Kebisingan. Berdasarkan rangkaian tes yang telah dilakukan, seluruh bangunan di The Mandalika dinyatakan aman dan masih dapat menahan beban yang ada termasuk beban gempa sesuai dengan standar Peraturan Gempa SNI 1726-2012 dan Peraturan Baja SNI 1729-2015.
Read MoreNomor: 20/PR-ITDC/VII/2019The Nusa Dua, Bali 11 Juli 2019 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola Kawasan Pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok - NTB terus berkomitmen meningkatkan kualitas dan layanan pada Akses, amenitas dan atraksi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan khususnya ke Kawasan The Nusa Dua, dimana sejak tahun 2013 wisatawan dari Negara China menduduki ranking teratas. Untuk menunjang layanan kepada wisatawan China, salah satu bentuk komitmen ITDC selaku pengelola kawasan The Nusa Dua memberikan pelatihan Bahasa Mandarin sebagai bentuk pembinaan kepada masyarakat desa penyangga khususnya kepada Paguyuban The Nusa Dua yang juga sebagai garda terdepan dalam melayani wisatawan, dalam kesempatan itu ITDC dan Chinese Tourism Training Centre (CTTC) Fakultas Pariwisata Universitas Udayana bekerjasama melaksanakan Pelatihan Bahasa Mandarin tingkat dasar selama 3 (tiga) Bulan kedepan.Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang menginisiasi adanya pelatihan Bahasa Mandarin untuk pedagang pantai dan jasa lainnya yang merupakan bidang usaha Paguyuban The Nusa Dua. “Keahlian bahasa asing sangatlah penting untuk meningkatkan Excellent Service kepada wisatawan yang dapat mendukung profesi mereka, sebagai sebuah World Class Destination Bahasa sebagai sarana komunikasi merupakan tool yang sangat penting untuk dikembangkan” Hal ini dikatakan Managing Director Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita, saat Pembukaan Pelatihan yang digelar ITDC bersama Chinese Tourism Training Center (CTTC) Fakultas Pariwisata Universitas Udayana didukung oleh Konsulat Jenderal Republik Rakyat China untuk Bali , Kamis (11/7) di Wantilan, ITDC The Nusa Dua, Bali.Pelatihan Bahasa Mandarin ini, digelar selama 3 bulan, melibatkan puluhan pedagang pantai dan profesi jasa lainnya yang mewakili 8 Kelompok Paguyuban The Nusa Dua. Disebutkan I Gusti Ngurah Ardita, wisatawan China saat ini menjadi market terbesar di Kawasan The Nusa Dua yang dikelola ITDC, mengeser turis Eropa, Australia dan Jepang. Jumlah wisatawan asal negeri Tirai Bambu ini mencapai 40% dari total wisatawan manca negara yang hadir di The Nusa Dua."Market China kini mendominasi dan jumlahnya terus meningkat. Kami ingin memberikan layanan untuk meningkatkan kenyamanan bagi wisatawan yang sedang berlibur dan tentunya hal ini juga dapat meningkatkan Citra Kawasan The Nusa," jelas I Gusti Ngurah Ardita.Pelatihan Bahasa Mandarin ini diberikan oleh 6 tenaga pengajar yang berasal dari Negara China dengan kemasan pelatihan yang menarik, informative dan yang terpenting disesuaikan dengan kebutuhan Bidang profesi Paguyuban The Nua Dua.Dengan program pelatihan Bahasa Mandarin ini secara tidak langsung dapat mendorong meningkatkan penghasilan dan taraf perekonomian masyarakat setempat dan juga meningkatkan layanan kawasan sebagai sebagai sebuah daerah tujuan wisata yang berkelas dunia.
Read MoreNomor: 19/PR-ITDC/VII/2019Jakarta, 10 Juli 2019 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok – NTB, terus berkomitmen untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata yang dikelolanya. Salah satu bentuk komitmen ITDC tersebut diwujudkan dalam bentuk penyelenggaraan event tahunan Bali Blues Festival (BBF) yang tahun ini akan digelar pada tanggal 13-14 Juli 2019 di The Nusa Dua, Badung, Bali, sekaligus menjadi penutup gelaran Nusa Dua Light Festival yang diselenggarakan sejak 30 Mei 2019 lalu.Event BBF 2019 yang digelar ITDC dengan menggandeng Pregina Art Showbiz ini, mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Badung, Pemerintah Provinsi Bali dan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Sebagai salah satu kegiatan sosialisasi BBF 2019, pada hari ini, Rabu (10/07/2019), ITDC menggelar jumpa pers Road to Bali Blues Festival 2019 yang diadakan di Gedung Kementerian Pariwisata, Jakarta, yang dihadiri oleh Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita, Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata M. Ricky Fauziyani, CEO Pregina Art Showbiz Gusti Mantra, serta dimeriahkan dengan penampilan musik oleh Gugun Blues Shelter feat Emmy Tobing.“Bali Blues Festival merupakan salah satu atraksi internasional unggulan kami dan menjadi salah satu event musik blues terbesar di Asia Tenggara yang menawarkan musik blues dipadu keindahan kawasan Pulau Peninsula, The Nusa Dua, Bali. Dalam penyelenggaran tahun ini, kami coba bereksperimen dengan mengajak artis diluar genre blues untuk lebih menarik minat pecinta musik untuk datang menikmati Bali Blues Festival 2019 ini. Selain itu, penyelenggaraan BBF tahun ini juga digelar sebagai acara puncak Nusa Dua Light Festival sehingga pengunjung BBF bisa memperoleh tambahan atraksi yang dapat mereka nikmati sembari menikmati alunan musik blues,” kata I Gusti Ngurah Ardita.Penyelenggaraan event yang telah memasuki tahun ke 5 ini akan dipusatkan di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Bali dan dimeriahkan sejumlah musisi blues dan artis ternama di tanah air antara lain Gugun Blues Shelter ft. Emmy Tobing, Endah N Rhesa, Nosstress ft. Made Mawut, Balawan & Maxell Reunion, Bali Blues Brother, Suradipa & Gus Teja, Glambeer, The Bardogs, Crazy Horse ft. Joni Agung, The Ratrocker, serta Blues Community.“Dengan tema Classic Rock Celebration, line-up artis BBF 2019 akan menampilkan kombinasi blues dan classic rock serta kolaborasi artis setiap harinya. Hari pertama BBF akan diisi oleh Nyi Pelet Berbluesria, Roxanne Blues, Winnie The Blues, Glambeer Blues, Rivaba, Balawan ft. Maxel Reunion dan Endah & Rhesa,sedangkan hari kedua akan diisi oleh The Ratrocker, Singaraja Blues Community, The Bardogs, Bali Blues Brothers ft. Gus Teja ft. Suradipa, Crazy Horse ft. Joni Agung, Nostress ft. Made Mawut dan Gugun Blues Shelter ft. Emmy Tobing” papar Gusti Mantra.Guna mempermudah penikmat musik untuk datang menyaksikan BBF 2019, penyelenggara telah menjual tiket secara offline maupun online dengan mengandeng sejumlah pihak antara lain Loket.com beserta afiliasinya seperti Gotix, Blibli.com, dan JD.ID, komunitas yang ada di Bali, BBF Goes To School & Campus Voucher Pelajar, dan BEM Universitas yang ada di Bali dan OSIS di SMA di Bali. Harga tiket Bali Blues Festival 2019 tersedia dalam berbagai pilihan yaitu tiket melalui pembelian online dijual seharga Rp100 ribu untuk one day pass, dan tiket On The Spot yang akan dirilis 13 Juli 2019 dijual seharga Rp 150 ribu untuk one day pass.Dengan melibatkan sejumlah komunitas lokal Bali, ITDC optimistis bahwa ajang BBF ini bisa menjadi kebanggaan masyarakat Bali khususnya Kabupaten Badung sehingga semua pihak dapat mendukung dan meramaikan penyelenggaraan event ini. Optimisme ini muncul melihat antusiasme penikmat musik dalam membeli tiket BBF 2019.“Dengan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan jajaran artis pengisi acara, kami optimistis target pengunjung BBF 2019 sebanyak 5000 orang dapat tercapai mengingat artis yang tampil di BBF nanti merupakan artis yang telah mempunyai nama dan punya basis pengemar yang kuat. Oleh karena itu, kami mengajak semua penikmat musik khususnya musik blues baik dari dalam dan luar negeri untuk datang dan merasakan sensasi menikmati konser musik blues di Pulau Dewata,” tutup Ngurah Ardita
Read More