JAKARTA, 31 AGUSTUS 2020 - Sebagai bagian dari program pengembangan The Mandalika, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan KEK Pariwisata Mandalika/The Mandalika, Lombok, NTB bekerjasama dengan Pemkab Lombok Tengah menyiapkan hunian relokasi sementara bagi warga yang tidak memiliki bukti kepemilikan tanah yang sah di The Mandalika, Lombok Tengah, NTB. Lahan yang disiapkan untuk hunian sementara seluas lebih kurang 2,5 hektar (ha) dan berada di HPL 94 milik ITDC di Desa Mertak, Lombok Tengah. Penggunaan lahan milik ITDC ini bersifat pinjam pakai atas dasar surat dari Bupati Lombok Tengah kepada ITDC untuk peminjaman lahan tersebut. Lahan tersebut dipersiapkan bagi sekitar 121 KK yang selama ini menempati area di sekitar Jalan Khusus Kawasan (JKK) The Mandalika namun terbukti tidak memiliki surat kepemilikan tanah yang sah sesuai hasil verifikasi Tim Tanah FORKOPIMDA yang dibentuk berdasarkan SK Gubernur NTB. JKK sendiri merupakan jalan yang menghubungkan antar lokasi di dalam kawasan The Mandalika, namun bisa difungsikan juga untuk berbagai kegiatan antara lain event balap berskala internasional dan event lain seperti triathlon, marathon, karnaval, dll. Di lokasi hunian sementara, masing-masing KK akan menempati kavling seluas lebih kurang 100 m2 untuk digunakan sebagai tempat tinggal dan untuk menjalankan penghidupannya. Selain meminjamkan lahan, ITDC juga akan menyiapkan infrastruktur dasar berupa sumur, jalan akses, listrik, PJU, toilet, tempat sampah, drainase, sanitasi, kandang komunal dan kelengkapan fasilitas umum lainnya di lokasi hunian sementara sehingga layak dan siap digunakan oleh masyarakat yang direlokasi. Proses penyiapan infrastruktur dasar relokasi sementara ini diperkirakan akan selesai pada pertengahan September 2020. Seluruh kegiatan penyiapan infrastruktur dasar bagi lokasi relokasi sementara ini merupakan bagian dari program MUTIP-AIIB.“Relokasi warga ini merupakan salah satu bentuk kepedulian ITDC dalam melaksanakan pengembangan The Mandalika khususnya penyelesaian permasalahan lahan dengan tetap memperhatikan hak dan kebutuhan masyarakat. Kegiatan relokasi ini dilaksanakan atas persetujuan warga yang akan direlokasi. Mereka akan tinggal di hunian sementara ini hingga hunian tetap bagi mereka telah tersedia dan layak huni,” ujar Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC, Ngurah Wirawan.Berdasarkan SK Bupati Lombok Tengah tentang penerima bantuan stimulan dan relokasi warga terdampak No. 300/2020 tertanggal 3 Juli 2020 (Tahap 1) dan No. 349/2020 tertanggal 30 Juli 2020 dan telah diverifikasi oleh PUPR terdapat 121 KK yang akan direlokasi, terdiri dari 67 KK dari Dusun Ebunut dan 54 KK dari Dusun Ujung Lauk. Dari jumlah tersebut, saat ini tercatat sebanyak 85 KK telah pindah dari lokasi semula, dimana 61 KK telah membuat kavling di HPL 94 dan 24 KK mempunyai rumah tinggal di tempat lain. Sisanya masih menempati lahan di sekitar JKK/Dusun Ujung dan Ebunut. Ke depan, seluruh warga yang direlokasi akan ditempatkan di relokasi permanen/hunian tetap seluas 2 ha di Dusun Ngolang, Desa Kuta, Lombok Tengah, setelah lokasi tersebut siap. Pembangunan hunian permanen ini akan dilaksanakan oleh Pemkab Lombok Tengah bersama dan dibantu oleh Kementerian PUPR melalui Satuan Non Vertikal Permukiman NTB untuk pembangunan hunian pariwisata permanen.“Kami berterima kasih atas dukungan dan kesadaran warga yang menempati lahan untuk menghormati hukum yang berlaku, sehingga mereka secara sadar dan sukarela mau direlokasi di tempat baru. ITDC berharap dengan adanya relokasi ke tempat yang baru, masyarakat dapat tetap hidup dan melaksanakan aktivitas dengan lebih nyaman sekaligus dapat mempercepat proses pembangunan di The Mandalika. Kegiatan ini juga merupakan bukti komitmen ITDC sebagai BUMN untuk mengembangkan The Mandalika dengan tetap memperhatikan kepentingan masyarakat, mendorong peningkatan kesejahteraan warga sekitar dan membawa multiplier effect yang besar bagi perekonomian NTB,” tutup Ngurah Wirawan.
Read MoreDalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengadakan kegiatan ziarah dan tabur bunga ke Monumen Nasional Taman Pujaan Bangsa Margarana di Tabanan, Bali, dan Taman Makam Pahlawan Nasional Majeluk, Mataram, Lombok serta kegiatan bakti sosial anjangsana ke kediaman para veteran di sekitar Kuta Selatan, Bali dan sekitar Lombok Tengah, NTB. Ziarah dan tabur bunga di Monumen Nasional Taman Pujaan Bangsa Margarana Tabanan, Bali dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 24 Agustus 2020, sementara ziarah dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Nasional Mataram, NTB dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2020. Pelaksanaan ziarah di kedua tempat tersebut dimaknai dengan kegiatan mengheningkan cipta dan doa serta tabur bunga, dan penghormatan kepada para arwah pahlawan oleh peserta ziarah. Di Taman Makam Pahlawan Nasional Margarana, I Gusti Ngurah Ardita Managing Director The Nusa Dua menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para Pahlawan bangsa. “Semangat perjuangan pahlawan I Gusti Ngurah Rai diharapkan bisa menjadi pemacu semangat insan ITDC untuk terus berkarya demi kemajuan Negeri,” lanjutnya. Di lain waktu dan tempat, I Wayan Karioka sebagai Managing Director The Mandalika juga mengekspresikan rasa hormat dan penghargaannya, “Semoga kita semua terus mengingat sejarah bangsa besar ini, merenungi, dan terus melanjutkan perjuangan para pahlawan untuk membangun bangsa ini bersama-sama,” ujarnya. Melengkapi rasa hormat kepada para pahlawan bangsa dalam rangka Dirgahayu Republik Indonesia ke 75 ini, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan anjangsana ke kediaman para veteran di Bali dan Lombok dan pemberian tali asih sebagai tanda kepedulian dan perekat tali silaturahmi. Di Bali, anjangsana dilaksanakan ke kediaman veteran Bapak Nomor yang berada di Desa Ungasan dan dihadiri oleh Managing Director The Nusa Dua. Dilanjutkan dengan kunjungan ke kediaman Bapak Made Sontra, Ibu Made Sempeng, Ibu Made Wati, dan Bapak Made Dir. Sementara di Lombok, anjangsana dilaksanakan ke kediaman Bapak Ibnu Glamaya, Bapak Purnomo, Bapak Muh. Ali, Bapak H. Jedan dan Bapak L. Abdul Kahar. Kegiatan ziarah ke Taman Makam Pahlawan dan anjangsana ke kediaman veteran merupakan tradisi ITDC setiap tahunnya yang termasuk ke dalam rangkaian kegiatan Dirgahayu HUT Kemerdekaan RI bertujuan untuk mengirim doa dan mengenang jasa para Pahlawan yang telah gugur, menghormati jasa para veteran yang telah berjuang demi kemerdekaan Republik Indonesia, juga untuk menumbuhkan rasa penghargaan dan penghormatan serta jiwa kepahlawanan bagi seluruh insan ITDC dengan mengimplementasikan semangat cinta tanah air, rela berkorban, pantang menyerah dan suka menolong sesama dalam kehidupan sehari-hari.
Read MoreJAKARTA, 14 AGUSTUS 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, berkomitmen mengembangkan destinasi wisata yang dikelolanya menjadi destinasi wisata ungulan berkelas internasional sekaligus mampu menarik kunjungan wisatawan. Komitmen ini diwujudkan dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas fasilitas kawasan, penyelenggaraan atraksi baru, serta gelaran event berskala internasional. Akan tetapi, pengembangan yang dilakukan ITDC dilakukan dengan mengedepankan sisi keunggulan dari masing-masing destinasi wisata.Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer menyatakan, “Dalam mengembangkan sebuah destinasi wisata, kami selalu mempertimbangkan sisi keunggulan dari sebuah kawasan sehingga kawasan yang kami kembangkan mempunyai daya tarik dan nilai lebih dibandingkan destinasi wisata lain. Menciptakan keunikan sebuah destinasi wisata merupakan faktor penting agar destinasi tersebut menonjol dan mampu menarik minat wisatawan, khususnya wisatawan asing untuk berkunjung. Oleh karena itu, kami selalu melakukan pengembangan destinasi wisata dengan berfokus pada 5A yaitu attraction, activity, accessibility, accommodation, amenity serta konsep pariwisata berkelanjutan”.Kawasan The Nusa Dua merupakan kawasan pertama yang dikembangkan ITDC dengan konsep one stop destination dan menerapkan pariwisata berkelanjutan. Kawasan ini memiliki beragam pilihan akomodasi berbintang dan kelengkapan fasilitas sehingga wisatawan dapat menikmati liburan dalam kawasan seluas 350 ha ini. Kawasan The Nusa Dua sebagai kawasan destinasi wisata terintegrasi dapat memenuhi kebutuhan wisatawan akan wisata alam, kegiatan olahraga, budaya, dan green activity tanpa perlu keluar dari kawasan. The Nusa Dua juga merupakan destinasi pariwisata MICE yang dilengkapi fasilitas MICE indoor berkapasitas 15.000 pax didukung 5.000 kamar hotel berbintang, pusat perbelanjaan, museum, cultural venues, lapangan golf, rumah sakit, fasilitas pariwisata lainnya, serta resort office. Selain indoor, The Nusa Dua juga memiliki lokasi kegiatan MICE outdoor di Pulau Peninsula. Kelengkapan dan kenyamanan penyelenggaraan MICE di kawasan The Nusa Dua juga ditunjang dengan adanya sistem pengamanan kawasan berbasis digital.Dengan infrastruktur, akomodasi, dan fasilitas pertemuan yang berstandar internasional tersebut membuat kawasan ini berulangkali terpilih menjadi tuan rumah berbagai event resmi berskala internasional seperti APEC 2013, Bali Democratic Forum, Miss World 2013, dan IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018. Acara IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018 yang digelar pada 8-14 Oktober 2018 dihadiri oleh 34 ribu orang yang berasal dari 189 negara.Hasil dan kualitas pengembangan The Nusa Dua yang selalu mengedepankan unsur sosial dengan melestarikan sumber daya alam dan budaya masyarakat setempat juga mendapatkan pengakuan dunia internasional. Pada tahun 2018, The Nusa Dua/ITDC meraih penghargaan ASEAN Sustainable Tourism Award pada ajang 37th ASEAN Tourism Forum 2018 di Chiang Mai, Thailand. Selain fasilitas dan akomodasi, ITDC selaku pengelola The Nusa Dua juga menggelar event berkelas internasional di The Nusa Dua, salah satunya adalah Nusa Dua Fiesta (NDF) guna menarik kunjungan wisatawan. NDF yang digelar di Pulau Peninsula, The Nusa Dua merupakan event seni budaya tahunan dan diselenggarakan dengan melibatkan tenant di The Nusa Dua, seniman Bali, masyarakat sekitar The Nusa Dua, Pemkab Badung serta stakeholder lain di Bali sejak 1996. Pada April 2019, kualitas penyelenggaraan Nusa Dua Fiesta mendapat pengakuan dengan menerima dua penghargaan yaitu Top 30 Calender of Event Award untuk kategori Event Wisata Buatan dan Culture Category Champion Event dari MarkPlus Center for Tourism and Hospitality.“Penghargaan ini merupakan apresiasi atas konsistensi dan kerja keras kami dalam mengoptimalkan The Nusa Dua melalui penyelenggaraan event berkelas internasional. Penghargaan ini juga menunjukkan komitmen kami untuk terus memasarkan dan mempromosikan The Nusa Dua sebagai sebuah destinasi wisata unggulan di Indonesia kepada khalayak internasional melalui cara-cara yang kreatif dan inovatif”, kata Abdulbar.Sementara di The Mandalika, Lombok, NTB, ITDC mengembangkan kawasan destinasi super prioritas ini menjadi destinasi wisata dengan konsep sportainment. Oleh karena itu, selain mengandalkan wisata alam yang dimiliki, ITDC juga telah menyiapkan atraksi berskala internasional di The Mandalika dengan mengelar event balap motor internasional MotoGP mulai 2021. Salah satu persiapan dalam penyelenggaraan MotoGP di The Mandalika adalah pembangunan Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika). Progres pekerjaan ground work atau pekerjaan tanah telah mencapai 60 persen dengan rincian land clearing seluas 429.175 m2 atau 81,77 persen, pemasangan pagar beton precast keliling sepanjang 5.502 m atau 88,03 persen, galian tanah track sepanjang 239.065 m atau 95,45 persen, timbunan tanah mencapai 225.846 m3 atau 64,78 persen, dan ground improvement seluas 5.481 m2 atau 33,14 persen. Saat ini, progres pembangunan Sirkuit Mandalika secara keseluruhan telah mencapai lebih dari 40 persen dan ditargetkan pembangunan selesai pada Juni 2021. Seluruh proses pengerjaan proyek Sirkuit Mandalika ini dilaksanakan dengan selalu mematuhi tata laksana/protokol pencegahan penyebaran Covid-19 yang dikeluarkan Pemerintah yaitu dengan menjaga sanitasi dan tingkat hygene lingkungan, pemeriksaan suhu tubuh, membiasakan mencuci tangan, penggunaan APD serta penerapan physical distancing.Abdulbar mengatakan, “Kami pastikan hingga saat ini proses pembangunan Sirkuit Mandalika terus berlangsung dan berjalan sesuai timeline yang direncanakan. Saat ini kami fokus melakukan percepatan penyelesaian pembangunan Sirkuit Mandalika sehingga event MotoGP 2021 terlaksana dengan lancar. Penyelenggaraan MotoGP Indonesia sendiri akan memberikan tiga manfaat utama bagi Indonesia yaitu Country Branding, Tourism Attraction, dan Multiplier Effect. Dan kami optimistis ketiga manfaat tersebut dapat membantu pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi dan membangkitkan sektor pariwisata pariwisata dalam negeri paska pandemi.”Sebagai sebuah tourism attraction, penyelenggaraan MotoGP di The Mandalika mampu menghasilkan multiplier effect yang besar antara lain penciptaan lapangan kerja langsung bagi sekitar 7.500 orang, memberikan tambahan investasi lokal sebesar 150 juta dollar AS, menambah jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia hingga mencapai 300 ribu orang/tahun, serta diperkirakan meningkatkan belanja wisatawan hingga mencapai 40 juta dollar AS per tahun dapat dinikmati masyarakat Indonesia khususnya NTB.“Selain membawa dampak ekonomi, penyelenggaraan MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, The Mandalika, NTB jelas akan meningkatkan country branding Indonesia sebagai negara tujuan sport tourism terkemuka. Hal ini tidak lepas dari besarnya magnitude penyelenggaraan event dan basis penggemar MotoGP dimana ajang MotoGP ditonton hampir 430 juta pemirsa televisi di seluruh dunia setiap minggunya dan ini pastinya akan memberikan benefit yang besar bagi Indonesia dan ITDC dalam jangka panjang.,” tutup Abdulbar.#BUMNUNTUK75TAHUN#BUMNGoGlobal
Read MoreThe Nusa Dua, 14 Agustus 2020 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, hari ini mengadakan kegiatan pelatihan online tentang digital marketing "Berjualan Efektif dari Rumah" yang ditujukan bagi Paguyuban di Kawasan Pariwisata The Nusa Dua, Bali. Bertempat di Wantilan Kantor The Nusa Dua, Bali, kegiatan pelatihan diselenggarakan bekerja sama dengan MarkPlus Institute, diikuti 23 orang anggota dari Paguyuban di Kawasan Pariwisata The Nusa Dua yaitu Paguyuban Mertha Segara Ayodya, KUD Mertha Segara Samuh, Nelayan Segara Bengiat, Paguyuban Segara Bengiat, Paguyuban Sekar Sari, Paguyuban Sekar Sandat, Paguyuban Sekar Jepun, Paguyuban Sekar Nusa dan Paguyuban Peninsula.Kegiatan yang dimotori oleh Bagian Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) ITDC ini bertujuan untuk membekali pelaku UMKM dengan dasar-dasar pengetahuan penjualan digital sebagai fondasi dalam bertahan di masa krisis pandemi Covid-19. Selain itu, para peserta yang terdiri dari pedagang pantai dan nelayan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mengenai penggunaan media sosial dan platform e-commerce sebagai salah satu media untuk melakukan penjualan produk atau jasa. Dengan narasumber Alya Mirza, Digital Strategist & Enterpreneur serta Co-Founder & Digital Marketing Analyst dari CV. Brand Indonesia, pelatihan membahas beberapa topik antara lain dasar-dasar strategi penjualan digital di masa krisis, jualan dari rumah : social media marketing dan media komunikasi, teknik kreatif menyusun konten digital dan latihan membuat konten media sosial sederhana dengan aplikasi Canva.VP Corporate Secretary ITDC Miranti Nasti Rendranti mengatakan, “Pandemi Covid-19 membuat banyak para pedagang atau penjual beralih dari kegiatan jual beli secara langsung menjadi jual beli secara online yang tidak terbatas ruang dan waktu, sehingga dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan scope area pemasaran yang lebih luas dan dari sisi waktu juga lebih panjang. Kami harapkan pelatihan ini dapat memberikan manfaat bagi para peserta dan dapat dipraktekkan atau diimplementasikan secara langsung dengan memanfaatkan digital platform dan membuat konten-konten yang menarik untuk memasarkan produk atau jasa melalui media sosial.”. Selain pelatihan tersebut, kedepan ITDC akan menggelar pelatihan online cara berjualan efektif dari rumah untuk UMKM di The Mandalika, pelatihan bahasa Inggris online untuk masyarakat desa penyangga The Mandalika, pelatihan hospitality untuk masyarakat desa penyangga The Mandalika dan pelatihan online mengenai tips-tips tenang dalam menghadapi masa pandemi Covid-19 untuk masyarakat desa penyangga The Nusa Dua dan The Mandalika.Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita menambahkan, “Pelatihan ini benar-benar tepat dan sangat bermanfaat di masa pandemi ini dimana saat ini banyak kegiatan-kegiatan usaha yang dilakukan dari rumah dan penjualannya secara online. Diharapkan pelatihan ini dapat diimplementasikan oleh para peserta agar dapat bertahan dari pandemi Covid-19.”.
Read MoreMGPA, unit usaha ITDC, gelar pelatihan desain produk untuk merchandise Indonesia GP 2021JAKARTA, 11 AGUSTUS 2020 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, turut berperan aktif dalam meningkatkan kapasitas UMKM yang berada di sekitar wilayah operasinya melalui berbagai program pelatihan, sebagai upaya dalam pemberdayaan UMKM.Pelatihan yang telah disiapkan bagi UMKM selama 2020 antara lain pelatihan online digital marketing kepada paguyuban di The Nusa Dua, pelatihan online cara berjualan efektif dari rumah untuk UMKM di The Mandalika, pelatihan bahasa Inggris online untuk masyarakat desa penyangga The Mandalika, dan pelatihan hospitality untuk masyarakat desa penyangga The Mandalika.“Pelatihan bagi UMKM dan masyarakat sekitar ini kami lakukan dalam bentuk online sebagai bentuk antisipasi kami dalam menyikapi kondisi saat ini yang masih belum lepas dari pandemi. Kami berharap pelatihan-pelatihan yang kami berikan ini akan menjadi bekal bagi masyarakat untuk dapat terus produktif dan aktif di masa pandemi serta berguna saat kondisi pariwisata sudah berjalan normal kembali,” ujar VP Corporate Secretary ITDC Miranti Nasti Rendranti.Selain pelatihan pada 2020 tersebut, ITDC juga telah menggelar 12 pelatihan bagi masyarakat dan UMKM sekitar wilayah kerja selama 2018-2019, antara lain pelatihan dasar kewirausaahaan, pelatihan akuntansi sederhana UMKM, pelatihan Bahasa Mandarin dan pelatihan kualitas pelayanan untuk paguyuban pedagang. Selain dilakukan oleh ITDC, program pemberdayaan UMKM juga dilakukan oleh Mandalika Grand Prix Association (MGPA), unit usaha ITDC yang mengelola persiapan dan pelaksanaan perhelatan MotoGP Indonesia di The Mandalika mulai 2021. Salah satu kegiatannya adalah bekerjasama dengan Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) Lombok Tengah mengadakan sesi pra-pendampingan desain produk untuk merchandise Indonesia GP 2021 pada tanggal 3 Agustus lalu, dan akan dilanjutkan dengan sesi pendampingan dalam waktu dekat. “Melalui kegiatan ini diharapkan nantinya produk UMKM mitra binaan dapat memenuhi syarat dan standar yang telah ditentukan oleh DORNA Sports sehingga layak masuk dalam e-commerce MotoGP yang penjualannya dilakukan melalui aplikasi, website, secara offline, dan TV satelit,” jelas Happy Harinto, Chief Communication Officer MGPA.“Sebagai BUMN, ITDC berkomitmen selalu hadir di tengah masyarakat dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di sekitar wilayah kerja kami. Pemberdayaan UMKM merupakan salah satu wujud kontribusi kami dalam pengembangan ekonomi rakyat serta dukungan bagi UMKM yang merupakan sektor ekonomi penopang perekonomian nasional. Melalui sejumlah program yang kami miliki, kami berharap dapat mendorong pengembangan kapasitas dan perkembangan bisnis UMKM menjadi lebih baik lagi,” tutup Miranti.#BUMNUNTUK75TAHUN#BUMNBangkitkanUMKM
Read MoreJAKARTA, 10 AGUSTUS 2020 - PT Pengelolaan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan KEK Pariwisata Mandalika/The Mandalika, Lombok, NTB berkomitmen mendukung penuh upaya pemerintah dalam mewujudkan sektor pariwisata menjadi leading sector perekonomian Indonesia.Dukungan tersebut dilakukan baik melalui pengembangan destinasi pariwisata yang telah dikelola yaitu The Nusa Dua dan The Mandalika, maupun melalui lini bisnis Destination Management Organization (DMO). Saat ini, ITDC melalui bisnis DMO tengah membantu mengembangkan KEK Singhasari, Jawa Timur, destinasi wisata Pulau Menjangan, Bali Utara, dan destinasi wisata The Bakauheni, Lampung.Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan, “Kami optimistis sektor pariwisata akan mampu menopang perekonomian Indonesia pada masa mendatang. Oleh karena itu, ITDC berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan destinasi wisata baru di Indonesia sehingga nantinya dapat meningkatkan kontribusi sektor pariwisata kepada negara. Salah satu amanah dari pemerintah yang kami kerjakan adalah mengembangkan destinasi super prioritas The Mandalika.”.Untuk mempercepat pengembangan The Mandalika, ITDC telah membangun infrastruktur dasar kawasan serta membangun fasilitas umum guna menarik minat wisatawan dan investor. Hingga saat ini, telah dibangun sejumlah infrastruktur dasar antara lain pembangunan dan penataan jalan dalam kawasan sepanjang 11 km, jalur pipa distribusi air bersih, jaringan listrik PLN, dan instalasi pengolah air bersih berteknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) tahap I. Dalam kawasan juga telah disiapkan sejumlah fasilitas umum antara lain Masjid Nurul Bilad berkapasitas 4000 orang, Kuta Beach Park, the Mandalika, yang dilengkapi arena bermain anak-anak, tempat bilas, loker untuk menyimpan barang, dan toilet, serta Balai Penyelamatan dan Pengamanan Wisata (Balawista) dengan fungsi sebagai Pos Penyelamatan, Pos Kesehatan, Pusat Informasi Wisata, dan Pengamanan Pantai. Kawasan The Mandalika juga memiliki Bazaar Mandalika dengan kapasitas 330 Lot yang difungsikan untuk menampung produk UMKM. Makin lengkapnya fasilitas umum ini mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke The Mandalika. Tercatat jumlah wisatawan yang berkunjung bisa mencapai 4000-5000 orang per hari pada musim liburan.Dari sisi investasi, The Mandalika telah berhasil menarik komitmen investasi sebesar Rp23 triliun dari investor. Investasi terbesar berasal dari Vinci Constructions Grand Project yang berinvestasi senilai US$ 1 milyar atau setara Rp15 triliun (kurs Rp15 ribu per dolar AS) secara bertahap selama 15 tahun guna mengembangkan distrik sport and entertainment.Guna meningkatkan daya tarik kawasan yang dikembangkan dengan konsep sportainment ini, ITDC akan menggelar event balap motor MotoGP mulai tahun 2021 di Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika). Sirkuit Mandalika yang dibangun oleh ITDC ini ditargetkan akan rampung secara keseluruhan pada Juni 2021. Event MotoGP diyakini akan membawa manfaat ekonomi yang besar bagi The Mandalika dan Indonesia antara lain penciptaan lapangan kerja langsung bagi sekitar 7.500 orang, memberikan tambahan investasi lokal sebesar 150 juta dollar AS, menambah jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia hingga mencapai 300 ribu orang/tahun, diperkirakan meningkatkan belanja wisatawan hingga mencapai 40 juta dollar AS per tahun. Setiap minggunya ajang MotoGP juga ditonton hampir 430 juta pemirsa televisi di seluruh dunia sehingga akan memperkuat country branding Indonesia sebagai sport tourism destination.Pengembangan The Mandalika juga diperkirakan akan makin pesat seriring kuatnya dukungan pendanaan yang didapat ITDC yaitu dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) berupa fasilitas pembiayaan senilai USD 248,4 juta atau setara Rp3,6 Triliun (1 USD = Rp14.500,-) dalam payung program Mandalika Urban & Tourism Infrastructure Project (MUTIP) dan pembiayaan ekspor dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui skema National Interest Account (NIA) dengan besaran mencapai Rp1,18 triliun.Pembiayaan MUTIP oleh AIIB ini merupakan pembiayaan pertama secara standalone/mandiri yang dilakukan AIIB di Indonesia dan secara global merupakan pembiayaan pertama AIIB bagi kegiatan pembangunan infrastruktur pariwisata. Proyek MUTIP mencakup pembangunan infrastruktur dan fasilitas dasar di dalam kawasan the Mandalika dan juga area sekitarnya, seperti jalan dalam kawasan, penyediaan air bersih, sanitasi dan drainase, pengolahan air limbah dan limbah padat, distribusi listrik, dan juga fasilitas pengelolaan risiko bencana, berbagai fasilitas publik dan ruang publik terbuka. Dalam waktu dekat, ada dua paket pengerjaan jalan dalam kawasan yang akan dibiayai melalui program MUTIP dengan total anggaran mencapai Rp1,7 triliun.Sementara pembiayaan yang berasal dari skema NIA digunakan untuk pembangunan infrastruktur dasar dan aset produktif. Ada dua program yang dijalankan dengan menggunakan pembiayaan dari NIA yaitu pertama, pembangunan infrastruktur jalan pada zona timur yang menghubungkan jalan provinsi dari area Sunggung menuju Pantai Gerupuk dan Tanjung Aan yang berada di sisi timur kawasan The Mandalika berupa pengaspalan 2 jalur jalan, lebar masing-masing 8 meter dengan Right of way (ROW) sebesar 90 meter untuk total jalan sepanjang 2 km. Kedua, pendanaan NIA juga digunakan untuk mengenjot penyelesaian pembangunan Pullman Hotel yang berada di dalam kawasan. Pengembangan kawasan The Mandalika yang termasuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritasini, juga mendapat dukungan yang kuat dari Pemerintah khususnya dari Kementerian/Lembaga. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) telah berkomitmen untuk terus melakukan pembangunan infrastruktur pendukung The Mandalika. Beberapa proyek Kemen PUPR tersebut antara lain, pembangunan jalan bypass Bandara Internasional Lombok-The Mandalika sepanjang 17,4 km dengan lebar 50 meter, memiliki 4 lajur yang dilengkapi trotoar dan median jalan dengan senilai Rp814 miliar, pembangunan pengendali banjir KEK Mandalika sepanjang 5 km dengan anggaran Rp 75 miliar, proyek pembangunan 750 home stay yang berada di Kabupaten Lombok Tengah, dan program rumah swadaya untuk 2.300 unit. Selain itu, Kementerian PUPR juga akan membangun Promenade di Desa Gerupuk, Kabupaten Lombok Tengah dan membangun rumah susun (Rusun) dengan 80 kamar dan rumah khusus (Rusus) sebanyak 48 unit. Nantinya, Rusun dan Rusus ini akan diperuntukkan bagi pekerja pariwisata di sekitar kawasan The Mandalika. “Pengembangan The Mandalika telah memberikan multiplier effect yang besar baik berupa peningkatan kunjungan wisatawan, penciptaan lapangan kerja bagi warga lokal, pengembangan usaha dan infrastruktur di sekitar destinasi wisata. Hal ini mendorong perkembangan ekonomi lokal di sekitar The Mandalika yang ditandai dengan bertambahnya jumlah restoran dan usaha kecil menengah (UKM) yang ada di sekitar kawasan. Sejak ITDC melakukan pembangunan infrastruktur secara intensif di zona inti kawasan, sedikitnya ada 10 unit usaha baru berbentuk homestay, resto, café, dan toko retail memulai usaha di zona Barat kawasan. Jumlah ini diyakini masih akan bertambah sejalan dengan kegiatan pengembangan kawasan dan proyek yang berlangsung,” ujar Abdulbar M. Mansoer.Pengembangan The Mandalika juga diperkirakan mampu menyerap hampir 5.000 tenaga kerja lokal secara bertahap dalam lima tahun ke depan. Selain itu, kawasan The Mandalika juga diproyeksikan akan mampu menaikkan tingkat PDRB sektor pariwisata NTB. Diperkirakan pada tahun 2045 dengan adanya pengembangan The Mandalika bisa diperoleh PDRB sekitar Rp18,8 triliun, sedangkan tanpa pembangunan Mandalika hanya sekitar RP11,4 triliun.Sementara di kawasan The Nusa Dua, ITDC terus melakukan pengembangan dengan melakukan peningkatan infrastruktur kawasan dan menambah jumlah hotel. Pada tahun 2019, ada penambahan kamar pada Hotel Renaissance sebanyak 300 kamar dan 88 Villa, Shangri-La dengan tambahah 299 kamar dan 40 Villa, Hotel Awarta sebanyak 28 kamar. Selain itu, pengembangan The Nusa Dua yang dilakukan dengan menonjolkan konsep one stop destination serta pembangunan pariwisata berkelanjutan terbukti mampu memberikan kontribusi bagi perekonomian di Indonesia. Berdasarkan data Kemenpar tahun 2019, jumlah kunjungan wisatawan asing ke kawasan The Nusa Dua mencapai 789.037 orang atau 12,65% dari total kunjungan wisatawan asing ke Bali yang sebesar 6.239.543 orang. Sementara Bali sendiri menyumbang 38,74% dari total kunjungan wisatawan asing di Indonesia. Dari sisi penyerapan tenaga kerja, pada tahun 2017, The Nusa Dua mampu menyerap 10.713 tenaga kerja dimana 8.730 orang diantaranya merupakan tenaga kerja lokal Bali.Tugas ITDC dalam mengembangkan destinasi wisata di Indonesia makin bertambah dengan adanya penugasan dari Pemerintah untuk membantu mengawal percepatan pengembangan destinasi prioritas KEK Likupang, Sulawesi Utara dan Labuan Bajo, NTT. Pengembangan Labuan Bajo khususnya kawasan Tana Mori ini guna menyambut perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan Asian Summit pada tahun 2023 mendatang. Dari penugasan ini diharapkan ITDC mampu mengembangkan kawasan Tana Mori menjadi sebuah kawasan wisata High-end seperti The Nusa Dua.“Dengan keahlian dan pengalaman kami dalam mengembangkan The Nusa Dua dan The Mandalika, Kami optimistis akan dapat menjalankan tugas yang diberikan oleh Pemerintah. Dan di masa tatanan kehidupan baru ini, semua kegiatan operasional kami pastikan akan dilakukan dengan mematuhi protokol kesehtan yang ada. Kami berharap sumbangsih kami ini dapat menjadikan sektor pariwisata menjadi motor penggerak kebangkitan perekonomian paska Pandemi,” tutup Abdulbar M. Mansoer.#BUMNUNTUK75TAHUN#BUMNUntukKemajuanBangsa
Read MoreJAKARTA, 31 JULI 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, secara resmi membuka kembali kawasan The Nusa Dua Bali bagi kunjungan wisatawan nusantara mulai hari ini, Jumat (31/7/2020). Pembukaan kembali kawasan The Nusa Dua bagi wisatawan nusantara ini dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan dan penanganan Covid-19 sesuai dengan Panduan Pelaksanaan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Kualitas standar pelaksanaan protokol kesehatan yang diterapkan di The Nusa Dua juga telah lulus uji verifikasi dan tersertifikasi dengan diperolehnya Sertifikat Sertifikasi Tatanan Kehidupan Era Baru untuk Kawasan Nusa Dua dari Pemprov Bali.Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan, ”Hari ini, kami menyatakan bahwa The Nusa Dua, Bali, yang kami kelola secara resmi telah bisa menerima kunjungan wisatawan kembali. Dengan protokol kesehatan tersertifikasi dan dukungan penerapannya oleh semua pihak secara disiplin, kami optimistis dapat mewujudkan The Nusa Dua sebagai destinasi wisata yang clean, health, aman serta nyaman bagi wisatawan yang berkunjung di masa new normal. Kami berterima kasih atas kepercayaan Pemerintah yang telah memilih The Nusa Dua sebagai pilot project destinasi CHSE dan akan berupaya keras untuk memenuhi target dan harapan dari Pemerintah tersebut dalam mendukung Bali Bangkit menuju Indonesia Bangkit.”.Sertifikasi Tatanan Kehidupan Era Baru untuk Kawasan Nusa Dua tersebut diserahkan oleh Gubernur Bali Wayan Koster kepada Dirut ITDC pada seremoni Deklarasi Program Kepariwisataan dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Digitalisasi Pariwisata berbasis QRIS yang digelar di The Nusa Dua, Bali pada hari Kamis (30/7/2020). Hadir pada kegiatan Deklarasi tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Gubernur Bali Wayan Koster serta Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho, Pangdam IX/ Udayana Mayor Jenderal TNI Kurnia Dewantara, serta Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose.Sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan di Kawasan The Nusa Dua, pemeriksaan kesehatan dimulai dari pintu gerbang utama The Nusa Dua dengan melakukan pemeriksaan kendaraan dan pengunjung, pemeriksaan identitas diri dan reservasi tempat yang dituju yang merupakan salah satu syarat masuk ke Kawasan The Nusa Dua. ITDC akan memastikan wisatawan menggunakan masker selama beraktivitas dalam kawasan, selalu mencuci tangan dengan teratur dan melakukan physical distancing. Untuk memastikan pelaksanaan physical distancing, ITDC menerapkan crowd management dengan membatasi jumlah pengunjung di suatu lokasi maksimal 25 orang, dan menerapkan Queue and Interaction Management dengan mengatur jarak antrian pengunjung sehingga dapat mencegah penumpukan pengunjung. ITDC juga menggunakan sistem cashless berupa penggunaan sistem QRIS untuk transaksi wisatawan di seluruh area The Nusa Dua sehingga mengurangi interaksi melalui sentuhan. Selain menggunakan QRIS, pengunjung dapat menggunakan debit dan kartu kredit semua Bank, E – Wallet, E – Money semua bank, dan Online Channel untuk bertransaksi.Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita menambahkan, “Mengenai kebersihan lingkungan, wisatawan yang berkunjung pun tak perlu khawatir. Sebagai pengelola kawasan, kami telah menambah fasilitas penunjang pelaksanaan protokol kesehatan berupa tempat cuci tangan sebanyak 5 lokasi, signage physical distancing sebanyak 14 titik dan toilet. Untuk memastikan tingkat hygene kawasan, kegiatan penyemprotan disinfektan juga dilakukan secara rutin dan terjadwal sebanyak 2 kali sehari.”.Sementara itu, guna menarik pengunjung atau wisatawan, sejumlah tenant The Nusa Dua menawarkan berbagai program promosi menarik antara lain, Bali Nusa Dua Hotel menawarkan paket menginap dua malam dan free breakfast senilai Rp.1.050.000/nett dengan periode booking hingga 31 Agustus untuk periode menginap hingga 30 April 2021, Grand Whiz Hotel Nusa Dua menawarkan paket promo menginap mulai harga Rp400 ribu per malam/nett (room only) dengan minimum menginap 2 malam yang berlaku untuk periode menginap hingga Maret 2021. Sementara Sogo Bali Collection menggelar sale dengan diskon hingga 70% dan resto masakan Jepang Kagu Ra menawarkan paket Sushi All You Can Eat (free soft drink) dengan harga Rp150 ribu/pax yang berlaku tiap jam 13.00 hingga 18.00 WITA.The Nusa Dua dengan konsep one stop destination, memiliki beragam pilihan beraktivitas dan kelengkapan fasilitas sehingga wisatawan dapat menikmati liburan dalam kawasan seluas 350 ha ini, tanpa perlu keluar dari kawasan. Bagi wisatawan yang berkunjung ke The Nusa Dua, mereka dapat menikmati keindahan pantai yang membentang sepanjang 4 km, lalu menikmati suguhan budaya tari kecak di Pulau Peninsula. Bagi pecinta olahraga, wisatawan dapat melakukan sejumlah aktivitas antara lain melakukan yoga di Pulau Nusa Dharma, bermain golf di lapangan golf 18 holes berkelas internasional, bersepeda, surfing, berlari. Wisatawan juga dapat melakukan green activity berupa penanaman karang, mengunjungi penangkaran penyu serta melakukan pelepasan tukik penyu ke laut. “Keunggulan konsep one stop destination, penerapan protokol kesehatan yang ketat serta program promo oleh sejumlah tenant di kawasan The Nusa Dua akan kami promosikan secara gencar melalui berbagai platform sehingga mampu menumbuhkan kepercayaan dan kenyamanan bagi wisatawan untuk mulai berkunjung ke kawasan kami. Dan kami berharap upaya kami ini dapat mendorong bisnis pariwisata The Nusa Dua dan Bali dapat mulai bangkit kembali,” tutup I Gusti Ngurah Ardita.
Read MoreTHE MANDALIKA, 29 JULI 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok, NTB, menyalurkan 26 ekor hewan kurban untuk masyarakat NTB dalam menyambut Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah. Penyerahan hewan kurban yang terdiri dari 23 ekor kambing dan 3 ekor sapi tersebut dilakukan hari ini oleh perwakilan ITDC kepada masyarakat, melalui Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, dan pemerintah enam desa penyangga The Mandalika, bertempat di kantor masing-masing instansi pemerintahan. Enam Desa Penyangga yang menerima bantuan tersebut antara lain Desa Kuta, Desa Sengkol, Desa Rembitan, Desa Sukadana, Desa Mertak, dan Desa Prabu.Managing Director The Mandalika I Wayan Karioka mengatakan bahwa bantuan ini ditujukan untuk meringankan beban masyarakat menjelang Hari Raya Idul Adha dan menumbuhkan rasa empati terhadap sesama. “Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian ITDC dalam memupuk rasa solidaritas terhadap masyarakat yang membutuhkan. Apalagi hari raya ini identik dengan hewan kurban yang belum tentu dapat dinikmati oleh masyarakat terutama di tingkat pra-sejahtera yang paling terdampak dengan adanya situasi Covid-19.”.Karioka menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya ITDC dalam penerapan nilai organisasi Kementerian BUMN yang baru. “Kegiatan ini juga merupakan salah satu perwujudan kehadiran ITDC untuk Indonesia yang sesuai dengan nilai-nilai organisasi Kementerian BUMN, yakni Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (AKHLAK). Nilai ini menjadi landasan untuk menjalankan mandat sebagai BUMN yang peduli dan bersinergi bersama pemerintah daerah dan masyarakat melalui penyaluran bantuan hewan kurban bagi mereka yang membutuhkan menyambut Hari Raya Idul Adha.”.Sebelumnya, pada 17 Juli 2020 ITDC telah memberikan bantuan 21 paket sembako kepada para pekerja operasional sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Pengengat, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Selain itu ITDC juga telah menyalurkan bantuan berupa 4 bak cuci tangan, 130 lembar masker kain, 6 unit himbauan berupa spanduk Protokol Kesehatan bagi Desa Kuta dalam rangka mendukung Kampung Sehat di Desa Kuta.ITDC berharap rangkaian bantuan berupa hewan kurban, sembako, dan bantuan pendukung dalam menjaga kesehatan tersebut bisa memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan di NTB. “Melalui penyaluran bantuan ini kami berharap dapat membantu masyarakat yang membutuhkan agar bisa merasakan kenikmatan yang sama dengan yang lainnya saat Idul Adha berlangsung. Serta dapat menjadi salah satu bagian dalam membangun perubahan perilaku memasuki masa tatanan baru untuk mewujudkan masyarakat produktif yang terlindung dari penyebaran Covid-19,” tutup Karioka.
Read MoreJakarta 29 Juli 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok, NTB, meraih dua penghargaan sekaligus pada ajang TOP CSR Awards 2020 yang diselenggarakan oleh Majalah Top Business, bekerjasama dengan beberapa Asosiasi dan Konsultan CSR. Kedua penghargaan tersebut adalah TOP CSR Award 2020 Bintang 4 dan Top Leader on CSR Commitment 2020 yang dianugerahkan kepada Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer, yang diserahkan dalam bentuk piala oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong pada acara TOP CSR Awards 2020, Rabu, 29 Juli 2020, di Hotel Sultan, Jakarta.Penghargaan TOP CSR Awards 2020 diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang dinilai berhasil menjalankan program CSR/PKBL/Community Development yang efektif dan berkualitas. Kriteria utama penilaian dalam Top CSR Awards mengacu pada 3 hal: Pertama, Tingkat adopsi CSR Perusahaan terhadap ISO 26000 Social Responsibility; Kedua, Keselarasan Program CSR Strategi Bisnis perusahaan, dan Ketiga, Bagaimana prinsip-prinsip GCG melandasi pelaksanaan program-program CSR perusahaan. Oleh karenanya, dalam kegiatan TOP CSR Awards 2020 ini, kategori penghargaan diklasifikasikan dalam bentuk level bintang/star, yakni Bintang 1 (Terendah) – Bintang 5 (Tertinggi).Tahun ini kegiatan diikuti oleh 120 perusahaan finalis (dari 200 perusahaan), yang meningkat dari tahun sebelumnya (72 Finalis dari 150 perusahaan).Sebagai sebuah kegiatan tahunan, TOP CSR Awards juga diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran bersama bagi para peserta, untuk meningkatkan kualitas program CSR dalam mendukung bisnis yang berkelanjutan. Dalam wawancanra penjurian, Dewan Juri memberikan masukan dan saran-saran perbaikan kepada para peserta, untuk peningkatan kualitas CSR perusahaan ke depan.
Read MoreSambut New Normal Bersama Kemenparekraf dan Pemerintah DaerahTHE MANDALIKA, 16 JULI 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok, NTB, hari ini menjadi tuan rumah Mandalika Rebound bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Acara yang bertujuan untuk membangkitkan semangat kepariwisataan sebagai salah satu bentuk awal implementasi tatanan baru dalam rangka menerima pengunjung ini, berlangsung di tiga lokasi di dalam kawasan pariwisata The Mandalika, yakni Pantai Kuta Mandalika, Tanjung Aan, dan Gerupuk.Mandalika Rebound ditandai dengan dilangsungkannya rangkaian kegiatan yang sama di tiga lokasi tersebut antara lain bersih pantai, membagikan tempat cuci tangan (wastafel), membagikan tempat sampah, pemasangan signage, dan pengukuran suhu dengan menggunakan Thermo Gun, yang menjadi simbol dari praktek-praktek protokol Cleanliness, Healthy, and Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) yang merupakan tatanan baru destinasi pariwisata dalam upaya mencegah penyebaran virus Corona. Acara Mandalika Rebound dibuka dan dihadiri oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Dr. Ir. Hari Santosa Sungkari M.H. yang didampingi Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf Dr. Wawan Gunawan S. Sn. MM, Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh. Fauzal serta Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah H. Nasrun, serta diterima oleh Managing Director The Mandalika I Wayan Karioka.Managing Director The Mandalika I Wayan Karioka mengatakan, “Kami mengapresiasi kegiatan Mandalika Rebound hari ini, yang merupakan bentuk nyata dukungan Kemenparekraf RI dalam menggalang kembali kepercayaan masyarakat terhadap destinasi pariwisata di Lombok, khususnya di area KEK Mandalika dan sekitarnya, mengadaptasi New Normal. Wisatawan sudah dapat berkunjung kembali ke The Mandalika, tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan, yakni dengan pengukuran suhu tubuh sebelum memasuki area kawasan, menggunakan masker, menerapkan physical distancing, dan protokol kesehatan lainnya, sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) yang telah kami susun sebagai pengelola kawasan.”.Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Dr. Ir. Hari Santosa Sungkari M.H menyatakan, “Mandalika bukan hanya termasuk ke dalam sepuluh Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP), tapi juga lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Menjadi prioritas bagi Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah dalam membantu destinasi pariwisata yang indah ini memasuki New Normal. Maka, hendaklah kita mengumandangkan bahwa kita (Lombok) menjalankan protokol tatanan baru dengan benar.” Hari juga menambahkan bahwa Kawasan The Mandalika bisa menjadi salah satu lokasi percontohan sebagai destinasi yang telah menjalankan protokol kesehatan dan keselamatan. “Saya melihat bahwa kawasan ini sudah siap dan bisa menjadi percontohan untuk daerah yang lain. Ada tim SAR dan fasilitas umum seperti toilet yang sudah memenuhi syarat standar destinasi wisata. Bisa ditiru atau dicontek oleh destinasi lain,” papar Hari.Sebagai pengelola kawasan, ITDC juga telah menambah intensitas sosialisasi protokol kesehatan dengan memasang spanduk peringatan di 12 titik strategis di The Mandalika menggunakan dua bahasa yakni Bahasa Inggris dan Indonesia agar mudah dipahami pengunjung dan masyarakat. Selain itu ITDC juga telah bekerjasama dengan BUMN lainnya yakni BNI, BRI, dan Telkom Indonesia dalam menyediakan masker kain bagi para pedagang di area Kuta Beach Park, Pantai Batu Kotak, Pantai Tanjung Aan, Bukit Merese, dan Pantai Seger, The Mandalika.ITDC berharap dengan adanya Mandalika Rebound, pembagian masker, dan pemasangan peringatan protokol kesehatan menjadi gerakan antisipatif Covid-19 yang bisa disadari dan diterapkan oleh para pengunjung dan masyarakat di The Mandalika memasuki new normal pariwisata. “Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Kementerian/Lembaga dan BUMN lain terhadap kesiapan The Mandalika memasuki implementasi tatanan baru pariwisata. Semoga dibukanya kembali kawasan ini bagi kunjungan wisatawan, dapat membangkitkan kembali semangat kepariwisataan dan memberikan manfaat bagi seluruh stakeholder yang ada di area The Mandalika dan sekitarnya.” tutup Karioka.
Read More