JAKARTA, 15 JULI 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) , BUMN pengembang kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, NTB, fokus untuk menyelesaikan pembangunan Mandalika Street Circuit (Sirkuit Mandalika) guna menyambut penyelenggaraan MotoGP Indonesia yang direncanakan berlangsung pada akhir tahun 2021. Guna mempercepat penyelesaian pembangunan, pada hari ini, ITDC menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk pembangunan Sirkuit Mandalika dengan PT PP (Persero) Tbk/PT PP senilai Rp900 miliar. ITDC juga menandatangani Termsheet Fasilitas Sindikasi Perbankan yang melibatkan anggota HIMBARA yaitu Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN untuk mendukung pembangunan Sirkuit. Penandatanganan PKS dilakukan oleh Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer dan Direktur Utama PT PP Novel Arsyad dengan disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, bertempat di Gedung Mandiri Club, Jakarta, Rabu (15/7/2020). PKS ini efektif berlaku mulai tanggal 15 Juli 2020. Sementara Termsheet Fasilitas Sindikasi Perbankan ditandatangani oleh Farida Thamrin dan Teddy Y. Danas mewakili Bank Mandiri, Litasari Wahju W dan Rommel TP Sitompul mewakili BNI, S. Hernowo dan Hari Setiawan mewakili BRI, dan Sindhu Rahadian Ardita mewakili BTN.Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, “Kesuksesan penyelenggaraan MotoGP 2021 sangat penting bagi Indonesia, sehingga kami akan memastikan pembangunan sirkuit Mandalika terlaksana sesuai jadwal dan dan memenuhi standar internasional. Kerjasama antara ITDC, PP dan Himbara merupakan suatu komitmen solid dari BUMN untuk mendukung kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah event MotoGP 2021. Sirkuit Mandalika memiliki keunikan karena akan menyusuri pinggir pantai yang indah, sehingga diharapkan dapat menjadi daya tarik untuk mendorong industri pariwisata Indonesia.”.Melalui kolaborasi antar BUMN ini akan dilakukan pembangunan yang menggunakan skema Pre-Financed Project dalam rangka pengembangan kawasan Sirkuit Mandalika di lahan seluas 52,5 hektar di dalam kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas The Mandalika, NTB. Sirkuit Mandalika dengan panjang lintasan 4,31 Km merupakan sirkuit jalan raya pertama di dunia yang dibangun mulai dari tahap konsep serta menawarkan pemandangan indah ke bukit-bukit dan pantai yang menjadi kekayaan alami kawasan pariwisata di selatan Pulau Lombok ini. Sirkuit ini akan menjadi sirkuit jalan raya pertama di dunia yang menyelenggarakan perhelatan balap motor MotoGP.“Kami optimistis kerjasama ITDC dengan PT PP akan mendukung percepatan pembangunan proyek nasional Mandalika Street Circuit yang akan digunakan untuk menggelar event dunia MotoGP Indonesia mulai tahun 2021. Dengan menggandeng PT PP yang merupakan BUMN jasa konstruksi terintegrasi dengan keahlian dan pengalaman dalam bidang konstruksi, properti, Engineering Procurement Construction (EPC), dan investasi ini, kami yakin akan menghasilkan sebuah sirkuit jalan raya berkualitas Internasional dan sesuai standar yang ditentukan Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) serta dapat selesai sesuai jadwal,” papar Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer.Saat ini progres atas pekerjaan-pekerjaan awal, termasuk pekerjaan persiapan dan pekerjaan ground work, proyek pembangunan sirkuit Mandalika telah mencapai 40% dan proses pengaspalan dijadwalkan akan mulai dilakukan pada Januari 2021. Secara keseluruhan, pembangunan Sirkuit Mandalika ditargetkan akan selesai pertengahan 2021. Dengan perjanjian ini, PT PP akan melanjutkan pembangunan Sirkuit Mandalika yang sudah berlangsung sampai tahap Final Project Hand Over. ITDC telah menunjuk MGPA sebagai anak usaha ITDC yang menangani persiapan serta penyelenggaraan MotoGP dan seri balap lainnya di Sirkuit Mandalika.“Penyelengaraan event MotoGP diyakini akan mampu menambah jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia hingga mencapai 300 ribu orang per tahun serta memberikan positioning yang kuat bagi Indonesia sebagai negara tujuan hiburan olahraga unggulan di kawasan Asia, sehingga kami optimistis event ini akan menjadi penggerak kebangkitan pariwisata Indonesia paska Pandemi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Pemerintah baik Pusat dan Daerah, Kementerian BUMN, PT PP dan Bank anggota HIMBARA, sehingga pembangunan Sirkuit Mandalika dan persiapan penyelenggaraan MotoGP Indonesia 2021 dapat berjalan lancar dan sesuai jadwal,” tutup Abdulbar.Seperti diketahui, Pemerintah memberikan dukungan melalui Kementerian dan BUMN, antara lain pembangunan akses jalan langsung/bypass sepanjang 17,39 KM dengan Right of Way (ROW) jalan selebar 50 meter dari Bandara Internasional Lombok (BIL) ke The Mandalika oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), penambahan panjang lintasan runway, upgrade kargo dan aksesibilitas, ekspansi apron dan pelebaran taxiway serta kegiatan promosi di Bandara Internasional Lombok yang dilakukan oleh Angkasa Pura I, pengembangan fasilitas kargo dan cruise oleh Pelindo III dan ASDP, penambahan kapasitas listrik di kawasan oleh PLN, serta pembukaan rute baru bus yang melayani sejumlah wilayah di Lombok menuju The Mandalika oleh DAMRI.
Read MoreKawasan The Nusa Dua menjadi pilot project destinasi pariwisata Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability JAKARTA, 09 JULI 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, siap menyambut implementasi new normal (tatanan baru) pariwisata yang akan ditandai dengan kembalinya kunjungan wisatawan ke kawasan pariwisata yang dikelolanya, baik The Nusa Dua Bali maupun The Mandalika Lombok. ITDC telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi dan SOP penanganan wisatawan serta fasilitas pendukung pencegahan penyebaran COVID-19 baik di dalam kawasan The Nusa Dua maupun The Mandalika berdasarkan acuan penanganan COVID-19 yang dikeluarkan badan kesehatan dunia WHO dan protokol Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) yang disusun oleh Kementerian Pariwisata Ekonomi dan Kreatif (Kemenparekraf) sebagai tatanan baru di destinasi pariwisata. Khusus The Nusa Dua telah disiapkan sebagai pilot project destinasi CHSE bagi pariwisata Bali dan nasional. Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC Ngurah Wirawan mengatakan, ”Sebagai BUMN, ITDC mendukung langkah Pemerintah dalam menyiapkan pariwisata di masa The New Normal, khususnya melalui penyiapan destinasi pariwisata yang menerapkan protokol CHSE bagi keamanan dan kenyamanan wisatawan. Kami siap untuk membuka kembali kawasan pariwisata yang kami kelola bagi kunjungan wisatawan, dengan telah selesainya penyusunan langkah-langkah mitigasi, SOP dan protokol kesehatan, dan penyediaan fasilitas pendukung pencegahan penyebaran Covid-19 di dalam kawasan. ”. Protokol kesehatan yang diterapkan di Kawasan The Nusa Dua dimulai dari pintu gerbang utama The Nusa Dua dengan melakukan pemeriksaan kendaraan dan kesehatan pengunjung, pemeriksaan identitas diri dan reservasi tempat yang dituju yang merupakan salah satu syarat masuk ke Kawasan The Nusa Dua. ITDC akan memastikan wisatawan menggunakan masker selama beraktivitas dalam kawasan, selalu mencuci tangan dengan teratur dan melakukan physical distancing. Untuk memastikan pelaksanaan physical distancing, ITDC menerapkan crowd management dengan membatasi jumlah pengunjung di suatu lokasi maksimal 25 orang, dan menerapkan Queue and Interaction Management dengan mengatur jarak antrian pengunjung sehingga dapat mencegah penumpukan pengunjung. ITDC juga menggunakan sistem cashless untuk transaksi wisatawan di area Waterblow sehingga mengurangi interaksi melalui sentuhan. Layanan cashless ini dapat menggunakan debit dan kartu kredit semua Bank, E – Wallet, E – Money semua bank, dan Online Channel. Sebagai pengelola kawasan, ITDC juga telah menambah fasilitas penunjang pelaksanaan protokol kesehatan berupa tempat cuci tangan sebanyak 5 lokasi, signage physical distancing sebanyak 14 titik dan toilet. Untuk memastikan tingkat hygiene kawasan, kegiatan penyemprotan disinfektan juga dilakukan secara rutin dan terjadwal sebanyak 2 kali sehari. Seluruh langkah mitigasi dan protokol kesehatan yang diterapkan ITDC ini ditunjang dengan adanya RS BIMC Siloam yang beroperasi di dalam kawasan sehingga manajemen siap dalam menghadapi potensi risiko kesehatan yang ada. Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita menerangkan, “The Nusa Dua merupakan salah satu contoh Kawasan Wisata yang clean and safe dan telah menerapkan mitigasi pencegahan penyebaran COVID-19 dengan memperhatikan SOP protokol kesehatan di setiap kegiatan yang dilakukan di masing-masing tenant hotel dan fasilitas maupun selama beraktivitas di dalam Kawasan The Nusa Dua. Dengan konsep one stop destination, The Nusa Dua memiliki pilihan beraktivitas yang lengkap bagi wisatawan sehingga wisatawan dapat menikmati liburan dalam kawasan dan tidak perlu keluar dari kawasan.” Di dalam kawasan, wisatawan dapat menikmati keindahan pantai yang membentang sepanjang 4 km, lalu menikmati suguhan budaya tari kecak di Pulau Peninsula. Bagi pecinta olahraga, wisatawan dapat melakukan sejumlah aktivitas antara lain golf di lapangan golf 18 holes berkelas internasional, bersepeda, surfing, berlari atau melakukan yoga di Pulau Nusa Dharma. Wisatawan juga dapat melakukan green activity berupa penanaman karang, mengunjungi penangkaran penyu serta melakukan pelepasan tukik penyu ke laut. Semua kegiatan tersebut bisa dilakukan dalam kawasan The Nusa Dua yang memiliki luas 350 ha dengan didukung dua Convention Center, tiga hotel bintang 3, 13 hotel bintang 5, tiga buah luxury villa serta kawasan kuliner Bali Collection, The Bay Bali, The Kenja. Sementara di The Mandalika, NTB, ITDC secara gencar mensosialisasikan protokol wajib mengenakan masker, menjaga jarak, cuci tangan, dan membawa peralatan pribadi di area The Mandalika melalui spanduk yang terpasang di beberapa titik di The Mandalika. Spanduk tersebut telah dibuat dalam dua bahasa yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris agar mudah dipahami baik oleh masyarakat maupun pengunjung kawasan. Sebelumnya, melalui program Community Collaboration, ITDC telah mensosialisasikan informasi gerakan pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun dan Masker Untuk Semua melalui spanduk, poster, dan flyer bersama komunitas-komunitas lokal di The Mandalika dan sekitarnya. Informasi tersebut telah dipasang pada area-area strategis di The Mandalika seperti tempat akomodasi, lapak pedagang, dan Kantor Desa Penyangga serta dibagikan kepada masyarakat hingga pelosok desa. “Memasuki tahapan new normal pariwisata, Kawasan Pariwisata The Mandalika akan dibuka kembali untuk umum, maka penggunaan masker, melakukan physical distancing dan rutin melakukan cuci tangan selama di dalam kawasan The Mandalika menjadi sebuah kebutuhan yang mutlak untuk mencegah kemungkinan penularan COVID-19. Kami berharap langkah-langkah antisipatif yang kami lakukan dapat mendukung kesiapan The Mandalika dalam menyambut new normal sehingga pariwisata di NTB dapat kebali berjalan,” tutup Managing Director The Mandalika I Wayan Karioka.
Read MoreThe Mandalika Pertahankan Area Bebas Covid-19, Pengunjung Wajib Gunakan Masker The Mandalika, 5 Juli 2020 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok, NTB, hari ini menyalurkan bantuan 250 masker kain yang ditujukan bagi pedagang asongan di The Mandalika. Bantuan yang merupakan kerjasama ITDC dengan BNI dan BRI ini diberikan kepada para pedagang sebagai upaya mempertahankan area The Mandalika sebagai area bebas Covid-19 dalam memasuki tahapan new normal pariwisata. 250 masker tersebut diserahkan oleh Operations Head The Mandalika I Made Pari Wijaya dan perwakilan BRI dan BNI yang diterima langsung oleh para Pedagang Asongan berada di Kawasan Kuta Beach Park, The Mandalika. Penyaluran masker bagi pedagang asongan ini juga merupakan bagian dari program ITDC Lawan Corona untuk mendukung pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19 di area The Mandalika dan sekitarnya. Managing Director The Mandalika I Wayan Karioka mengatakan, “Memasuki tahapan new normal pariwisata, Kawasan Pariwisata The Mandalika akan dibuka kembali untuk umum yang artinya wisatawan akan mulai berdatangan. Mengingat pedagang asongan merupakan salah satu pihak di dalam kawasan yang akan berhadapan langsung dengan wisatawan, maka penggunaan masker oleh para pedagang asongan ini menjadi sebuah kebutuhan yang mutlak untuk mencegah kemungkinan penularan Covid-19.”. Operations Head The Mandalika I Made Pari Wijaya menambahkan, “Sejauh ini, belum terdeteksi satupun kasus positif atau pasien Covid-19 baik di lingkungan pengelola kawasan, lingkungan stakeholder kawasan, maupun di lokasi proyek-proyek konstruksi di dalam kawasan. Untuk mempertahankan status bebas Covid-19 ini, khususnya memasuki tahapan new normal pariwisata, kami telah memasang peringatan untuk tetap menggunakan masker saat mengunjungi Kawasan The Mandalika..”. Sebelumnya, melalui program Community Collaboration, ITDC telah mensosialisasikan informasi gerakan pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun dan Masker Untuk Semua melalui spanduk, poster, dan flyer bersama komunitas-komunitas lokal di The Mandalika dan sekitarnya. Informasi tersebut telah dipasang pada area-area strategis di The Mandalika seperti tempat akomodasi, lapak pedagang, dan Kantor Desa Penyangga serta dibagikan kepada masyarakat hingga pelosok desa. ITDC berharap, penyaluran bantuan masker kepada pedagang asongan dan sosialisasi protokol kesehatan ini dapat menjadi pengingat bagi masyarakat untuk terus menjaga diri dari kemungkinan penularan Covid-19. “Selaku pengelola kawasan, kami berharap seluruh stakeholder The Mandalika, baik pengunjung, masyarakat, maupun para pelaku usaha, dapat terus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin sebagai upaya bersama dalam mencegah penularan Covid-19,” tutup Karioka.
Read MoreThe Mandalika, 3 Juli 2020 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Mandalika Lombok, NTB, bersama Badan Nasional Pencarian Pertolongan (Badan SAR Nasional/BASARNAS), memperkuat layanan Search and Rescue (SAR) yang bertempat di Bala Wisata Tirta (Balawista), Kuta Beach Park, The Mandalika melalui penambahan perlengkapan pencarian dan pertolongan. Penambahan perlengkapan tersebut disampaikan hari ini oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Mataram yang diwakili oleh Kepala Sub Bagian Umum Heriyanto didampingi oleh Kepala Seksi Sumber Daya Pencarian dan Pertolongan A.A Ketut Alit Supartana, dan Koordinator Pos Siaga Kuta Mandalika Ahmad Irsan. Perlengkapan yang diberikan berupa 1 (satu) unit Jetski dan 1 (satu) unit All Terrain Vehicle (ATV) 6 roda siap pakai, yang akan mempermudah tim SAR dalam melakukan proses penyelamatan di area pantai dan sekitarnya apabila terjadi kecelakaan. Managing Director The Mandalika I Wayan Karioka mengatakan, “Kami menyambut baik kesiapsiagaan BASARNAS dalam memberikan dukungan kepada Tim SAR berupa penambahan sarana dan prasarana yang dapat menunjang proses pertolongan di area The Mandalika. Kegiatan ini juga merupakan hasil koordinasi kami bersama tim BASARNAS secara intens yang merupakan upaya kami dalam memperkuat mitigasi bencana di The Mandalika memasuki fase New Normal.”. Sebelumnya sejak akhir Juni lalu, sebanyak 6 (enam) orang personil SAR terlatih telah ditugaskan untuk siaga dalam menyediakan layanan pertolongan di Balawista, Kuta Beach Park, The Mandalika. Keenam personil tersebut dilengkapi dengan peralatan SAR Laut antara lain: 1 (satu) unit rubber boat, 1 (satu) unit sepeda motor KLX, 2 (dua) buah ring buoy, 6 (enam) buah life jacket, 1 (satu) buah torpedo buoy, 1 (satu) buah dolphin spinal board, 4 (empat) buah palbed. Sinergi ITDC dan Basarnas dalam menyediakan layanan SAR di The Mandalika merupakan bagian dari program BASARNAS dalam mendukung pengembangan kawasan pariwisata The Mandalika sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional. ITDC berharap sinergi ini dapat memperkuat sistem dan prosedur mitigasi bencana yang disiapkan di kawasan The Mandalika oleh ITDC. “Melalui kerjasama ini, kami harap dapat memfasilitasi kawasan pariwisata ini dengan kelengkapan mitigasi terpadu mengingat The Mandalika akan dibuka kembali untuk umum. Disamping itu, wisatawan yang mengunjungi The Mandalika akan merasa lebih aman dan nyaman melaksanakan akitivitasnya dengan adanya penguatan pada pos layanan SAR,” tutup Karioka.
Read MoreJAKARTA, 27 JUNI 2020 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, berkomitmen untuk terus meningkatkan pemberdayaan UMKM di sekitar destinasi pariwisata yang dikelolanya, baik melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) maupun peran UMKM dalam kegiatan usaha ITDC.Program Kemitraan (PK), merupakan program untuk meningkatkan kemampuan UMKM agar menjadi tangguh dan mandiri, berupa penyaluran pinjaman untuk membiayai modal kerja dan atau pembelian aset tetap bagi UMKM dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan. Sedangkan Program Bina Lingkungan (BL) merupakan program pemberdayaan masyarakat termasuk juga yang berprofesi sebagai UMKM melalui kegiatan pelatihan. Peran UMKM dalam kegiatan usaha ITDC diwujudkan melalui keterlibatan UMKM dalam pengadaan barang/jasa. Selama tahun 2019, penyaluran dana Program Kemitraan mencapai Rp4,83 miliar bagi 94 UMKM berikut dana pembinaan kemitraan (hibah) sebesar Rp856 juta, mencakup sektor pertanian, peternakan, dan kerajinan. Dalam 3 tahun terakhir, ITDC memiliki mitra binaan unggulan di sektor pertanian dan kerajinan, di antaranya adalah Kelompok Tani Mertha Buana di Desa Plaga, Kecamatan Petang Badung Bali, Tenun Putri Mas di Kabupaten Jembrana, Bali, dan Padma Silver di Klungkung, Bali.Kelompok Tani Mertha Buana merupakan mitra binaan yang konsisten mengembangkan dan membudidayakan kopi asli Plaga Petang, dan mengolahnya menjadi beberapa produk kemasan seperti kopi bubuk, kopi luwak, biji kopi dalam kemasan, kopi honey dan kopi peaberry (kopi lanang). Melalui bantuan PK ITDC pada 2017, kelompok ini telah berhasil meningkatkan kapasitas produksi dari 27 ton pada 2017 menjadi 50 ton pada 2019. Tenun Putri Mas di Kabupaten Jembrana,Bali, mendapat penyaluran PK tahun 2016 dan 2019. Usaha kecil ini berinovasi pada alat tenun songket sehingga dapat menciptakan kain songket tanpa sambungan dan mampu memasarkan produk tenunnya hingga ke luar negeri melalui dana capacity building program PK ITDC. Sedangkan Padma Silver di Klungkung,Bali, setelah mendapatkan bantuan PK ITDC pada tahun 2017, mampu meningkatkan produksi perhiasannya menjadi 300-1.000 perhiasan per bulannya sekarang ini.Melalui program Bina Lingkungan, ITDC juga telah menggelar 12pelatihan bagi masyarakat dan UMKM sekitar wilayah kerja selama 2018-2019, antara lain pelatihan dasar kewirausaahaan, pelatihan akuntansi sederhana UMKM, pelatihan Bahasa Mandarin dan pelatihan kualitas pelayanan untuk paguyuban pedagang.VP Corporate Secretary ITDC Miranti N. Rendranti mengatakan, “Sebagai BUMN, ITDC berkomitmen selalu hadir di tengah masyarakat dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di sekitar wilayah kerja kami. Pemberdayaan UMKM merupakan salah satu wujud kontribusi kami dalam pengembangan ekonomi rakyat serta dukungan bagi UMKM yang merupakan sektor ekonomi penopang perekonomian nasional. Melalui sejumlah program yang kami miliki, kami berharap dapat mendorong pengembangan kapasitas dan perkembangan bisnis UMKM dengan lebih baik lagi.”Terkait pengadaan barang/jasa, terdapat 363 proyek pengadaan barang/jasa ITDC yang melibatkan UMKM selama 2019, dengan rincian 191 proyek usaha mikro, 147 proyek usaha kecil, dan 25 proyek usaha menengah, mencapai nilai proyek lebih dari Rp60 Milyar. Sedangkan sampai Semester I tahun 2020 ini terdapat 124 proyek yang telah melibatkan UMKM, dengan rincian 60 proyek usaha mikro, 52 proyek usaha kecil, dan 12 proyek usaha menengah, mencapai nilai proyek lebih dari Rp39 Milyar. Dalam masa Pandemi ini, ITDC juga menggandeng UMKM di seputar The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB guna menyediakan kebutuhan masker kain bagi warga, yang disalurkan melalui program tanggung jawab sosial Perusahaan, serta masker kain bagi karyawan, yang disediakan melalui mekanisme pengadaan barang/jasa. Total sebanyak 7.000 masker kain telah dipesan ITDC kepada UMKM. “Selain itu, guna meningkatkan kapasitas masyarakat, khususnya UMKM, yang terdampak pandemi, ITDC juga telah menyiapkan pelatihan online terkait digital marketing dan bahasa asing yang akan dilaksanakan mulai akhir Juli hingga Agustus 2020,” tutup Miranti.
Read MoreBersinergi dengan Pemerintah, ITDC bangun saluran pengendali banjir dan berikan layanan Search & RescueThe Mandalika, 24 Juni 2020 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok, NTB, terus mematangkan sistem dan prosedur mitigasi bencana di Kawasan Pariwisata The Mandalika, sebagai bagian dari pengelolaan kawasan yang termasuk ke dalam 5 Destinasi Super Prioritas di Indonesia, dan khususnya menyambut fase new normal pariwisata. Salah satunya dengan memaksimalkan pembangunan proyek saluran pengendali banjir barat The Mandalika.Pelaksanaan proyek ini merupakan kerjasama ITDC, sebagai pengelola kawasan The Mandalika, dengan Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I dan bekerjasama dengan kontraktor PT Mari Bangun Nusantara dan PT Bagun Mitra Anugerah Lestari dalam rangka menyalurkan aliran air Sungai Ngolang dan Balak, yang selama ini menjadi penyebab banjir di beberapa ruas jalan provinsi di area desa penyangga The Mandalika, yakni Desa Kuta menuju Desa Mertak. Saluran pengendali banjir ini memiliki panjang 5 km dan bermuara di lagoonThe Mandalika. Managing Director The Mandalika I Wayan Karioka mengatakan, “Proyek pembangunan saluran ini merupakan salah satu bentuk kesiapsiagaan ITDC dalam mengantisipasi bencana banjir di kawasan The Mandalika dan sekitarnya yang sering terjadi di musim penghujan, sekaligus menyambut fase new normal pembukaan kembali kawasan pariwisata The Mandalika. Pembangunan saluran ini juga merupakan upaya kami, sebagai pengelola kawasan, dalam mengembangkan kawasan pariwisata terintegrasi dengan infrastruktur yang lengkap.”. Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I Hendra Ahyadi, ST., MT menjelaskan bahwa saat ini proyek pembangunan telah menunjukkan progres sebesar 19 persen dari target 12 persen sampai akhir bulan Juni. “Tercapainya progres yang melebihi target ini disebabkan penerapan program padat karya sebagai upaya Pemerintah untuk menanggulangi meningkatnya pengangguran akibat PHK yang disebabkan dampak dari penyebaran Covid -19. Proyek pembangunan saluran pengendali banjirini berlangsung selama 2 bulan,dimulai bulan Juni hingga bulan Juli,dengan menyerap tenaga kerja sebesar 34 orang.”. Disamping melaksanakan proyek pembangunan saluran pengendali banjir, dan pasca pemasangan WRS New Generation oleh BMKG baru-baru ini, ITDC juga bersinergi dengan Badan Nasional Pencarian Pertolongan (Badan SAR Nasional/BASARNAS), melalui Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, memberikan layanan Search And Rescue bagi pengunjung/wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara di sepanjang pantai Kuta Mandalika, bertempat di Kantor Unit SAR Kuta Mandalika di gedung Balawista di area Kuta Beach Park, The Mandalika. Layanan ini diberikan untuk melengkapi spot-spot pariwisata di dalam kawasan The Mandalika dengan kesiagaan pertolongan bencana yang profesional.Sebanyak 6 (enam) orang personil SAR terlatih akan bertugas dalam 2 shift selama 24 jam untuk memberikan layanan Search And Rescue di pantai Kuta Mandalika. Keenam personil tersebut dilengkapi dengan peralatan SAR Laut antara lain: 1 (satu) unit rubber boat, 1 (satu) unit sepeda motor KLX, 2 (dua) buah ring buoy, 6 (enam) buah life jacket, 1 (satu) buah torpedo buoy, 1 (satu) buah dolphin spinal board, 4 (empat) buah palbeddan dalam waktu dekat akan dilengkapi dengan perlengkapan canggih lainnya seperti Rigit Inflatable Boat (RIB) sepanjang 12 Meter, jet ski, alat selam, peralatan SAR Darat dan mobil khusus rescue. ITDC berharap sinergi ini dapat memperlancar sistem dan prosedur mitigasi bencana yang disiapkan di kawasan The Mandalika oleh ITDC. “Melalui pekerjaan proyek dan kerjasama ini, kami harap dapat memfasilitasi kawasan pariwisata ini dengan kelengkapan mitigasi terpadu, sehingga wisatawan, pengunjung dan seluruh stakeholder semakin merasa aman dan nyaman beraktifitas di dalam Kawasan The Mandalika,” tutup Karioka.
Read MoreJakarta, 10 Juni 2020– Sebagai upaya mendukung penanganan COVID-19, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Club Med Indonesia memberikan bantuan alat medis berupa 21 ribu masker kesehatan, untuk 11 rumah sakit di Provinsi Bali dan NTB. Bantuan medis yang terdiri dari 20.000 surgical mask(masker bedah)dan 1.000 masker N95tersebutakan disebar di sejumlah RSyang menjadi RS rujukan dan penanganan Covid-19 di Bali dan NTByaitu:• Bali: RSUDBuleleng, RSUD Bangli, RSUDKarangasem• NTB: RSUD Prov. NTB, RSUD Dr.Soedjono Selong, RS H.L Manambai AbdulkadirKab. Sumbawa Besar, RSU Bima, RS Kota Mataram, RS Kab. Lombok Tengah, RS Kab. Lombok Barat, dan RS Kab. Lombok UtaraPenyerahan bantuan masker dilakukan hari ini oleh perwakilan ITDC di Bali dan Lombok, masing-masing melalui Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk bantuan di Bali, dan secara simbolis kepada Wakil Gubernur NTB untuk bantuan di NTB. Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan, “Sebagai sebuah BUMN, ITDC secara aktif membantu Pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 melalui berbagai program bantuan, baik bantuan mandiri maupun berkolaborasi dengan pihak lain. Pemberian bantuan masker bedah dan masker N95 bekerjasama dengan ClubMed Indonesia ini merupakan sumbangsih ITDC dalam mendukung upaya perlindungan diri para dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya sebagai garda terdepan penanganan Covid-19. Kita patut mendukung segala upaya dan kerja keras para pejuang kemanusiaan ini dalam melawan wabah Corona.”Vice President Regional Operation Club Med Philippe Hoffmann menambahkan, “Kami sangat bersyukur mendapat kesempatan berbagi dalam Misi Kemanusiaan yang mulia ini dan kepada Tim Medis yang telah berjasa, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas pengorbanan dan perjuangan kalian. Bersama kita bisa melalui masa sulit ini. Dan semoga badai cepat berlalu dan Industri pariwisata serta perekonomian kita segera pulih.” Selain memberikan bantuan masker ini, sebelumnya ITDC juga telah melakukan sejumlah kegiatan untuk membantu Pemerintah menekan penyebaran COVID-19 di kawasan pariwisata yang dikelolanya berikut area sekitar kawasan. Melalui Program ITDC Lawan Corona, ITDC telah melakukan penyemprotan disinfektan secara teratur baik di dalam kawasan The Nusa Dua dan The Mandalika maupun di sembilan desa penyangga di sekitar kawasan. ITDC juga membagikan bantuan kepada desa penyangga berupa peralatan dan bahan disinfektan serta sabun cair untuk dapat dikelola secara mandiri oleh masing-masing desa, bantuan masker kain untuk masyarakat, serta bantuan sembako dan santunan anak yatim piatu dalam rangka Hari Raya Idul Fitri. Di masing-masing kawasan pun ITDC menerapkan kebijakan physical distancingserta langkah-langkah lainnya sesuai protokol pencegahan COVID-19 yang dikeluarkan Pemerintah.Club Med Indonesia sendiri, selain berkolaborasi dengan ITDC dalam penyaluran bantuan 21.000 masker kesehatan ini, telah ikut membantu dalam mengurangi dampak Covid-19 bagi komunitas di daerah operasional mereka di Bintan melalui bantuan masker dan makanan bagi tenaga medis di Rumah Sakit setempat.
Read MoreJAKARTA, 29 MEI 2020 - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, tengah menyelesaikan serangkaian protokol khusus untuk memulai skenario New Normal di masa pandemi, sesuai surat Menteri BUMN Nomor S-336/MBU/05/2020 tentang Antisipasi Skenario The New Normal Badan Usaha Milik Negara. Saat ini, ITDC telah membentuk Task Force Recovery The New Normal yang bertugas menyusun protokol khusus tersebut, untuk melindungi dan mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19) bagi pegawai, mitra bisnis, wisatawan dan pengunjung kawasan, serta para pemangku kepentingan lain di masa new normal. Protokol disusun berpedoman pada kebijakan Kementerian BUMN, komando Kementerian/Lembaga terkait (khususnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Kementerian Kesehatan) serta berdasarkan keunikan dan kondisi masing-masing daerah operasi. Menurut Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer, protokol tersebut merupakan kelanjutan dari penerapan protokol kesehatan yang sudah dilakukan ITDC di lingkungan kantor dan kawasan pariwisata yang dikelola Perusahaan selama ini. “ITDC selalu mendukung penuh langkah dan kebijakan strategis yang ditetapkan oleh Pemerintah khususnya Kementerian BUMN dalam proses pencegahan dan penanganan COVID-19. Dan ITDC siap menjalankan arahan Kementerian BUMN terkait skenario The New Normal ini karena arahan tersebut sejalan dengan langkah-langkah antisipasi dan protokol pencegahan COVID-19 yang telah diterapkan ITDC sejak Maret lalu,” kata Abdulbar.Saat ini, ITDC telah menjalankan protokol pencegahan penyebaran COVID-19 secara ketat untuk melindungi karyawan, mitra bisnis, wisatawan dan pemangku kepentingan lain yang berada di kawasan yang dikelola ITDC dari potensi risiko terinfeksi yang dapat mengancam kesehatan mereka. Meski Perusahaan menerapkan kebijakan Work From Home bagi sebagian besar karyawan, namun sebagian karyawan yang lain tetap bekerja di lapangan yaitu di proyek konstruksi, khususnya di kawasan The Mandalika. Sejumlah protokol kesehatan yang ketat telah ditetapkan ITDC dalam pengerjaan proyek konstruksi tersebut, antara lain menjaga sanitasi dan tingkat hygiene lingkungan, penyemprotan disinfektan di barak dan gedung setiap satu minggu sekali, pemeriksaan suhu tubuh dan menggunakan hand sanitizer sebelum masuk area kerja, membiasakan mencuci tangan, penggunaan APD serta penerapan physical distancing.Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC Ngurah Wirawan menambahkan, “Dengan terus bergulirnya proyek konstruksi di The Mandalika memasuki masa new normal, maka protokol kerja bagi keselamatan karyawan dan mitra usaha seperti kontraktor dan pemasok di lokasi-lokasi proyek menjadi salah satu prioritas bagi ITDC. “Untuk itu, kami akan menerapkan standar operating procedure atau protokol kerja baru tidak hanya untuk pengerjaan proyek konstruksi tapi juga untuk keseluruhan operasionalisasi kawasan, mengingat lokasi-lokasi proyek tersebut terletak di dalam kawasan.”. Sejauh ini, sebagai pengelola kawasan, ITDC telah secara proaktif melakukan program pencegahan penyebaran COVID-19 di dalam kawasan pariwisata The Nusa Dua dan The Mandalika, antara lain dengan melibatkan tenant dan stakeholders untuk melakukan kegiatan preventif seperti pemeriksaan suhu tubuh para pengunjung yang datang ke hotel/restoran/tempat usaha lainnya, membagikan masker kepada para tamu atau pengunjung, menyediakan hand sanitizers di beberapa lokasi yang mudah dijangkau untuk umum, mengadakan sosialisasi dan penyuluhan terkait pencegahan COVID-19 di lingkungan kerja masing-masing, serta melaksanakan kegiatan kebersihan secara rutin di dalam bangunan/lingkungan hotel/restoran/tempat usaha lainnya, menyiapkan Crisis Center, melakukan mitigasi jika ada suspect dan membawa ke rumah sakit terdekat, serta melakukan monitoring berkala dengan pihak terkait seperti Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit. Sedangkan untuk lingkungan kerja, ITDC antara lain telah menyusun protokol pencegahan dan penanganan kasus jika terjadi bagi karyawan, melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan kantor, serta menerapkan kebijakan Work from Home sejak 16 Maret 2020, di ketiga kantor wilayah ITDC yaitu di Jakarta, The Nusa Dua, dan The Mandalika. ITDC juga telah menyiapkan protokol penanganan tamu yang berkunjung ke kantor ITDC dengan mewajibkan pemeriksaan suhu tubuh bagi setiap tamu dan cuci tangan sebelum memasuki lokasi kantor.Selain terus mensosialisasikan protokol kesehatan, salah satu metode yang akan digunakan ITDC memasuki new normal adalah memastikan dilaksanakannya protokol kesehatan dengan cara memberi contoh langsung kepada pihak yang berhubungan dengan ITDC. “Sebagai contoh, apabila pihak ITDC diundang meeting fisik oleh pihak lain, maka pihak ITDC akan memastikan dulu bagaimana protokol kesehatan yang ada di lingkungan tersebut dan metode penerapannya. Apabila ternyata protokol kesehatan tidak sesuai, maka pihak ITDC akan meminta meeting dilakukan di kantor ITDC. Selain itu, pihak ITDC akan selalu membawa masker cadangan, sehingga saat bertemu dengan pihak yang tidak menggunakan masker, maka pihak ITDC dapat memberikan masker kepada orang tersebut,” papar Ngurah Wirawan. Nantinya, apabila ITDC sudah memulai operasional dalam masa new normal, ITDC akan menerapkan Flexible Working Hours bagi karyawan, melakukan pembatasan jumlah yang bekerja di kantor, serta menerapkan secara ketat physical distancing pada working space, termasuk saat pelaksanaan meeting secara fisik.“Pelaksanaan protokol kesehatan di seluruh lingkungan dan wilayah kerja ITDC akan terus dievaluasi sehingga dapat menghasilkan hasil yang optimal, khususnya memasuki dan selama masa new normal. Dengan antisipasi yang telah kami lakukan bersama pemangku kepentingan lainnya, kami berharap lingkungan kerja dan destinasi pariwisata yang kami kelola dapat terus steril dari penyebaran COVID-19. Di samping itu, kami optimistis pandemi ini dapat segera diatasi sehingga industri pariwisata tanah air dapat kembali bergerak dan memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia. #CovidSafe BUMN,” tutup Abdulbar.
Read MoreTHE MANDALIKA, 29 Mei 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, hari ini menyampaikan santunan bagi 600 anak yatim piatu di enam desa penyangga The Mandalika, antara lain Desa Kuta, Sengkol, Sukadana, Rembitan, Mertak, dan Prabu di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Bantuan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ITDC Lawan Corona, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang digelar ITDC dalam mendukung pencegahan penyebaran virus Corona atau COVID-19 di lingkungan masyarakat desa penyangga.Bertempat di enam kantor desa, santunan dengan total nilai Rp 60.000.000,00 tersebut diserahkan oleh Operations Head The Mandalika I Made Pariwijaya kepada masing-masing Kepala Desa terkait dan selanjutnya dibagikan kepada anak yatim piatu masing-masing desa.VP Corporate Secretary ITDC Miranti Nasti Rendranti menjelaskan bahwa bantuan ini diberikan dalam rangka Hari Raya Idul Fitri kepada anggota masyarakat yang kurang mampu dan termasuk paling rentan terhadap dampak Covid-19, yaitu anak-anak yatim piatu. “Kami pastikan bahwa 600 anak penerima santunan ini, memang merupakan anak-anak dari desa penyangga sekitar kawasan The Mandalika yang paling memerlukan bantuan santunan, khususnya dengan adanya pandemi COVID-19,” kata Miranti.Operations Head The Mandalika Pari Wijaya menambahkan, BUMN harus tetap dirasakan kehadirannya di tengah-tengah bangsa Indonesia, apalagi dalam masa pandemi COVID-19. “Kegiatan pemberian santunan ini kami laksanakan secara rutin tiap tahunnya, sebagai bentuk kepedulian BUMN terhadap masyarakat. Jadi BUMN ada bukan hanya untuk mengerjakan proyek strategis, tapi juga untuk membantu masyarakat menghadapi kondisi-kondisi yang sulit,” tutur Pari.Sementara, Kepala Desa Rembitan L. Minaksa menyampaikan bahwa semua penyaluran bantuan ITDC kepada desa penyangga dalam segala bentuk diapresiasi penuh oleh masyarakat desa. “Sebagai pemerintah desa, kami sangat mengapresiasi kepedulian ITDC terhadap masyarakat desa penyangga, yang telah disampaikan dalam berbagai bentuk sampai saat ini, termasuk bagi anak-anak yatim piatu di desa kami. Bantuan-bantuan ini sangat mengangkat moril kami selaku pemerintah desa, khususnya dalam menghadapi berbagai dampak ekonomi dan sosial akibat pandemi COVID-19,” ujar Minaksa.ITDC berharap santunan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh setiap anak penerima santunan. “Kami juga mohon doa restu dan dukungan masyarakat sekitar kepada ITDC dalam mewujudkan pembangunan The Mandalika sebagai sebuah kawasan pariwisata kelas dunia yang akan memberikan multiplier effect bagi masyarakat sekitar,” tutup Miranti.
Read MoreTHE NUSA DUA, 26 Mei 2020 – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua-Bali dan The Mandalika-NTB, hari ini menyelesaikan pembongkaran patung pribadi di area Water Blow, Peninsula Island Kawasan The Nusa Dua. Pembongkaran dilakukan karena keberadaan patung pribadi tersebut melanggar peraturan pengelolaan kawasan The Nusa Dua, yang tidak memperbolehkan pihak luar kawasan seperti pengunjung atau wisatawan menaruh barang apapun di area Water Blow. “Sangat jelas bahwa pemasangan patung pribadi ini telah melanggar otoritas kami sebagai pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua. Area Water Blow memang terbuka untuk umum, tapi bukan merupakan area pribadi dimana pengunjung atau wisatawan dapat menaruh atau memasang barang-barang pribadi dengan tujuan pribadi seperti yang dilakukan oleh pelaku,” tegas Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita.Atas pelanggaran ini, pelaku telah mengakui kesalahan dan menyampaikan permohonan maaf kepada ITDC dan publik serta menandatangani pernyataan yang dilakukan di Kantor Kepolisian Sektor Kuta Selatan pada Selasa, (26/5). Penyampaian pernyataan, yang dihadiri oleh Kapolsek Kuta Selatan, Kanit Reskrim Polsek Kuta selatan, Babinsa serta perwakilan ITDC tersebut, kemudian telah diikuti dengan pembongkaran dan pelarungan patung oleh pelaku, yang disaksikan pihak ITDC dan Polsek Kuta Selatan di lokasi tempat dipasangnya patung. “Pelaku telah mengakui kesalahannya serta membongkar patung pribadinya. Pelaku juga telah meminta maaf kepada ITDC dan publik karena telah mem-viral-kan aksinya ini di beberapa media sosial untuk kepentingan pribadi, tanpa ijin maupun persetujuan dari pihak pengelola kawasan The Nusa Dua,” tambah Ngurah Ardita.Patung pribadi yang sempat meresahkan pengunjung Water Blow maupun masyarakat sekitar tersebut memiliki tinggi 30 cm dan berdiameter sekitar 15 cm, dibuat dari semen lengkap dengan gaun warna hijau yang mengingatkan mereka yang melihatnya kepada legenda Nyi Roro Kidul. Patung dipasang berdiri menghadap ke arah barat (Nusa Dua) dan membelakangi lautan. Pelaku memasangnya di atas batu karang dengan menggunakan cor semen untuk menahan hempasan ombak. “Manajemen The Nusa Dua sebagai pengelola Kawasan The Nusa Dua sangat menyayangkan terjadinya pelanggaran ini, dan berharap hal serupa tidak terjadi lagi di waktu mendatang. Kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mematuhi peraturan pengelolaan kawasan serta menjaga kenyamanan wisatawan dan pengunjung Water Blow,” tutup Ardita.
Read More